Saham-saham Wall Street berakhir jatuh, tertekan laba perusahaan mengecewakan

id Wall Street,indeks S&P 500,indeks Dow,indeks Nasdaq,laporan laba perusahaan

Saham-saham Wall Street berakhir jatuh, tertekan laba perusahaan mengecewakan

Penunjuk jalan Wallstreet kawasan bursa saham Amerika Serikat (AS) di Kota New York. (Reuters)

New York, (ANTARA) - Saham-saham di Wall Street mencatat kerugian signifikan pada akhir sesi perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), tertekan oleh serangkaian laporan hasil laba sejumlah perusahaan besar yang lebih lemah dari perkiraan.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 128,99 poin atau 0,47 persen, menjadi ditutup di 27.140,98 poin. Indeks S&P 500 berkurang 15,89 poin atau 0,53 persen, menjadi berakhir di 3.003,67 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup 82,96 poin atau 1,00 persen lebih rendah, menjadi 8.238,54 poin.

Semua dari 11 sektor utama S&P 500 ditutup lebih rendah, dengan energi turun 1,16 persen, merupakan kelompok berkinerja terburuk.

Saham Tesla anjlok 13,61 persen setelah pembuat kendaraan listrik AS tersebut memaparkan laporan kerugian yang lebih luas dari perkiraan untuk kuartal sebelumnya.

Saham Boeing jatuh 3,69 persen, menyusul penurunan 3,12 persen di sesi sebelumnya. Pabrikan pesawat AS ini melaporkan kerugian triwulanan besar pada Rabu (24/7/2019).

Demikian pula saham Ford Motor tergelincir 7,45 persen karena laba dan prospek yang lebih lemah dari yang diantisipasi.

Sekitar sepertiga dari perusahaan S&P 500 telah melaporkan laba kuartal kedua sejauh ini. Dari perusahaan-perusahaan itu, 75 persen dari mereka membukukan laba yang lebih baik dari perkiraan, menurut FactSet.

Wall Street juga berhati-hati menunggu pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve, yang akan diadakan minggu depan.

Di sisi ekonomi, klaim pengangguran awal AS, cara kasar untuk mengukur PHK, tercatat 206.000 dalam pekan yang berakhir 20 Juli, turun 10.000 dari tingkat yang tidak direvisi minggu sebelumnya, Departemen Tenaga Kerja melaporkan pada Kamis (25/7/2019).

Para ekonom yang disurvei oleh MarketWatch memperkirakan klaim baru pengangguran akan berjumlah 218.000 yang disesuaikan secara musiman. (*)