LinkAja turut sukseskan gerakan nasional nontunai

id Link Aja, gerakan nasional non tunai, bumn, ekonomi

LinkAja turut sukseskan gerakan nasional nontunai

CEO LinkAja, Danu Wicaksana (dua dari kiri) memberikan paparan tentang LinkAja. (ANTARA/Muhammad Zulfikar)

Jakarta (ANTARA) - CEO LinkAja, Danu Wicaksana mengatakan aplikasi LinkAja atau sistem pembayaran uang elektronik memiliki peran serta membantu pemerintah untuk menyukseskan gerakan nasional nontunai.

"Visi dan misi LinkAja ada dua, salah satunya bagaimana mengajak masyarakat beralih transaksi tunai ke nontunai," katanya di Jakarta, Kamis.

Aplikasi pembayaran uang elektronik yang baru saja diluncurkan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno tersebut, memiliki target 75 persen masyarakat sudah beralih ke penerapan transaksi nontunai.

"Akhir tahun kita targetkan 75 persen, namun mudah-mudahan bisa tercapai 95 persen beberapa tahun ke depan," ujarnya.

Meskipun demikian, target aplikasi uang elektronik milik BUMN tersebut diakuinya cukup berat mengingat 76 persen masyarakat Indonesia masih bertransaksi secara tunai pada 2018.

Hal itu diperkuat dengan data Bank Dunia tingkat inklusivitas keuangan Indonesia menyentuh angka 49 persen. Artinya, satu dari dua orang Indonesia belum memiliki akses dana pelayanan keuangan.

Oleh sebab itu, LinkAja yang terkoneksi dengan beberapa BUMN seperti komunikasi, perbankan, energi dan asuransi berupaya menyukseskan gerakan nasional nontunai.

Selain berupaya mewujudkan gerakan nasional nontunai, LinkAja juga memiliki misi menjadi uang elektronik yang besar dan luas sehingga berdampak pertumbuhan ekonomi nasional.

Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan aplikasi Link Aja atau sistem pembayaran uang elektronik dapat dihubungkan dengan berbagai sistem perbankan Bank BUMN Tanah Air.

Kehadiran LinkAja sebagai sistem pembayaran elektronik ditujukan untuk mempermudah transaksi masyarakat. Selain di Tanah Air, layanan itu juga sudah bisa terhubung di Singapura.

Sehingga, lanjut dia, para merchant di Singapura sudah bisa belanja menggunakan aplikasi LinkAja. Ke depan, pemerintah juga akan mengupayakan kerja sama dengan Hongkong, Malaysia dan Taiwan.