IHSG diprediksi masih dipengaruhi sentimen perang dagang

id ihsg menguat,negosiasi perang dagang,trump ancam china

IHSG diprediksi masih dipengaruhi sentimen perang dagang

Ilustrasi - Karyawan melintas di depan layar pergerakan saham di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (29/4/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,38 persen atau 24,81 poin ke level 6.425 pada penutupan perdagangan Senin (29/4) sore ini. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc.

Jakarta (ANTARA) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa diprediksi masih dipengaruhi oleh sentimen perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

IHSG dibuka menguat 15,61 poin atau 0,25 persen ke posisi 6.271,96, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 3,93 poin atau 0,4 persen menjadi 989,64.

Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, mengatakan bahwa pelaku pasar global diperkirakan masih mencemaskan pernyataan Presiden AS Donald Trump terkait dengan negosiasi perdagangan dengan China yang mungkin bisa menjadi bumerang bagi AS.

"Sentimen ini kembali akan membawa indeks bursa dunia masih dalam tekanan. Faktor dari pasar global tersebut tentunya dapat menyulitkan bagi IHSG untuk bisa bergerak ke teritorial positif pada perdagangan saham hari ini," ujar Alfiansyah.

Trump secara dramatis meningkatkan tekanan kepada China untuk segera mencapai kesepakatan dagang dengan mengancam akan menaikkan tarif atas barang asal China senilai 200 miliar dolar AS pekan ini menjadi 325 miliar dolar AS dengan tarif 25 persen jika perjanjian perdagangan tidak tercapai dalam waktu tertentu.

Namun, China merespon dengan mempertimbangkan untuk menunda perjalanan para negosiator perdagangan utamanya ke Washington pekan ini menyusul ancaman Trump tersebut.

"Ancaman Trump mungkin menjadi bumerang karena China kemungkinan tidak akan mau bernegosiasi di bawah tekanan," kata Alfiansyah.

Otoritas moneter China akan memangkas rasio persyaratan pencadangan untuk bank kecil dan menengah efektif mulai 15 Mei 2019. Kebijakan ini bertujuan untuk membantu perusahaan yang berjuang di tengah perlambatan ekonomi.

People's Bank of China (PBoC) akan mengeluarkan sekitar 280 miliar yuan atau 41,23 miliar dolar AS dalam pendanaan jangka panjang yang akan digunakan untuk pinjaman kepada perusahaan kecil dan swasta.

Sementara itu, bursa regional antara lain indeks Nikkei melemah 190,77 poin (0,86 persen) ke 22.067,96, indeks Hang Seng menguat 222,97 poin (0,76 persen) ke 29.432,79, dan indeks Straits Times menguat 10,5 poin (0,32 persen) ke posisi 3.301,12.