Bupati : Rumah Gadang adalah tempat pembentukan karakter orang Minang

id Bupati tanah datar

Bupati : Rumah Gadang adalah tempat pembentukan karakter orang Minang

Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi saat membrikan sambutan pada syukuran sekaligus menaiki rumah adat Datuak Sati Suku Kaum Dalimo, Nagari Supayang Kabupaten Tanah Datar, Sabtu 16/3 (Antara Sumbar/Etri) (-)

Batusangkar (ANTARA) - Bupati Tanah Datar Sumatera Barat Irdinansyah Tarmizi menyebut rumah gadang adalah sebagai wadah untuk pembentukan karakter bagi masyarakat Minangkabau.

"Selain sebagai pembinaan karakter, rumah gadang juga sebagai simbol dari suatu suku sebagai tempat silaturahmi dan tempat memersatukan kaum, serta tempat mewariskan nilai budaya," kata Bupati Irdinansyah di Batusangkar, Sabtu.

Ia mengatakan kebanyakan tokoh asal Sumatera Barat pada zaman dahulu lahir dari dua pendidikan dasar di Minangkabau. Yaitu rumah gadang sebagai tempat mufakat dan surau sebagai tempat belajar.

Ia menyangkan, akhir-akhir ini banyak rumah gadang hanya dijadikan sebagai acara seremonial saja. Seperti batagak gala, turun mandi, kematian dan baralek.

Selan itu keberadaan rumah gadang sudah banyak ditinggalkan di tengah suatu kaum. Itu tidak bisa dipungkiri melihat perubahan cara hidup masyarakat yang sudah tidak tinggal di rumah gadang.

"Sehingga menyebabkan rumah gadang tidak lagi dihuni dan tidak terawat hingga menjadi lapuk," katanya.

Ia mengajak, melalui bantuan revitalisasi rumah adat dari Kementerian dan Kebudayaan RI mari kembali mencoba untuk memanfaatkan dan pembinaan anak kamanakan dari rumah gadang.

"Marilah kita bersama kembali menjadikan rumah gadang sebagai tempat pemersatu di nagari untuk pembinaan karakter generasi muda kita," ujarnya.

Sementara yang didaulat Rajo Alam Pagaruyung Sultan M. Farid Tuanku Abdul Fattah mengatakan di Tanah Datar saat ini memang banyak memiliki rumah gadang yang sudah lapuk. Padahal rumah gadang sangatlah penting fungsinya.

Ia mengatakan dulu rumah gadang mulai dari nenek dan kakek, ibu, dan adik ibu, tinggal disatu umah gadang. Dari satu kelompok tersebut dipakailah kato nan ampek untuk berinteraksi sesama mereka.

"Jadi orang Minang sudah mulai berinteraksi semenjak dia di didik dirumah gadang. Sudah mulai mengira- ngira kalau bicara dengan etek bagaimana, kalau bicara sama nenek bagaimana, disitulah salah satu peran rumah gadang di Minangkabau dahulu," katanya.

Sebelumnya Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan keberadaan rumah gadang di Minangkabau harus dipertahankan meski pergeseran nilai budaya ditengah masyarakat terus terjadi.

Ia mengatakan rumah gadang bukanlah sekedar tempat tinggal bersama tetapi lebih kepada tempat eksistensi suatu kaum dalam nagari.

"Katanya rumah gadang adalah sebagai salah satu lambang budaya di Minangkabau yang harus menjadi indentitas dan dipertahankan di masyarakat," katanya saat syukuran menaiki rumah adat Datuak Sati Suku Kaum Dalimo, Nagari Supayang Kabupaten Tanah Datar, Sabtu.

Turut hadir pada kesempatan itu, Perwakilan dari Dirjen kebudayaan RI Agus Setia Budi, Gubernur Sunatera Baray Irwan Prayitno, Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarnizi, Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat Arkadius Dt. Intan Bano.

Selain itu turut hadir Wakil Ketua DPRD Tanah Datar Irman, Walikota Payakumbuh Riza Pahlevi, Mantan Bupati Tanah Datar Shadiq Pasadigoe, Komisaris Bank BRI Andrinof Chaniago, dan jajaran petinggi PT. Semen Padang.*