Institut Seni Seoul kembali ajarkan gamelan

id Gamelan

Institut Seni Seoul kembali ajarkan gamelan

Pentas Grup Gamelan London Kelompok Gamelan Siswo Sukro asal London, Inggris menunjukan kebolehanya dalam memainkan gamelan saat acara Festival Kesenian Yogyakarta 29 di Bantul, DI Yogyakarta. Penampilan tersebut menjadi rangkaian tur grup tersebut ke Indonesia hasil program kerja sama KBRI London dan Kemendikbud RI. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Jakarta, (ANTARA) - Gamelan kembali menjadi satu-satunya musik etnik asing yang diajarkan di Seoul Institute of the Arts (SIA) konservatori seni bergengsi di Korsel dengan sejarah panjang lebih dari 57 tahun, untuk tahun akademik 2019 dalam Gamelan World Music Program.

Dalam empat tahun terakhir, SIA secara aktif bekerjasama dengan seniman dan lembaga yang ada di Indonesia seperti program pertukaran pelajar dan dosen, demikian Pensosbud KBRI Seoul Purno Widodo kepada Antara, Kamis.

Dalam Gamelan World Music Program, SIA menggandeng KBRI Seoul untuk memberikan mata kuliah Gamelan. Kerja sama ini sudah berjalan selama dua tahun terakhir.

Pada semester Musim Gugur tahun 2018 lalu terdapat 26 mahasiswa dari berbagai jurusan di Departemen Musik yang mengikuti program tersebut, sedangkan semester musim semi 2019, sekitar 30 mahasiswa mengikuti kelas gamelan yang dimulai 13 Maret hingga pertengahan Bulan Juni mendatang.

Kelas tersebut dilaksanakan sekali dalam seminggu. Pada akhir semester akan diadakan konser gamelan sebagai evaluasi pembelajaran.

Program Director of CultureHub Seoul Institute of the Arts, Bosul Kim menyampaikan apresiasinya atas bantuan yang diberikan KBRI. Dengan adanya kerja sama ini, program Culturehub World Music dapat dilaksanakan setiap semester. "Semakin banyaknya mahasiswa yang mengikuti program tersebut menunjukan tingginya minat mahasiswa mempelajari kebudayaan Indonesia khususnya musik gamelan”, ujarnya.

Sementara itu Dubes Indonesia di Seoul, Umar Hadi menyampaikan gamelan mencerminkan nilai-nilai Bangsa Indonesia menekankan kepada kekuatan kerja sama dan harmoni. “Harmoni dalam Gamelan diciptakan melalui penerapan disiplin dari setiap permainan instrumen. Prinsip yang sama berlaku dalam kehidupan bergerak secara harmonis dengan orang lain, ” ujarnya seraya menggarisbawahi pentingnya pertukaran budaya menjembatani saling pengertian antar Bangsa.

Dalam program ‘Culturehub World Music’ Gamelan Indonesia menjadi satu-satunya musik dunia yang dipilih lantaran Indonesia dianggap sebagai mitra global yang paling aktif.

Program ‘Culturehub World Music’ bertujuan untuk mempelajari budaya musik etnis dunia serta meneruskan tradisi dan mengembangkan bentuk seni baru. Hal ini dimanfaatkan KBRI Seoul mempromosikan seni dan budaya Indonesia serta menumbuhkembangkan minat masyarakat Korea Selatan mempelajari musik tradisional Indonesia.

Pada pertemuan perdana, sebelum praktik belajar gamelan, mahasiswa diberikan pengetahuan dasar tentang gamelan seperti definisi, sejarah singkat, jenis dan fungsi gamelan. Selain itu mahasiswa juga mendapat pengetahuan umum tentang Indonesia. Hal tersebut merupakan salah satu upaya KBRI Seoul menyampaikan diplomasi publik kepada generasi muda Korea Selatan.

Selain bekerja sama dengan berbagai institusi di Korsel dalam promosi budaya Indonesia, terutama Gamelan, sejak tahun 2017 KBRI Seoul membuka kelas gamelan untuk mereka yang ingin belajar dan mengenal tentang gamelan. Dua kelas gamelan yaitu untuk masyarakat Korsel dan WNI secara rutin berlatih pada hari Sabtu di KBRI Seoul. (*)