Forkomawa LLDIKTI Wilayah X gelar rapat kerja di Batam

id lldikti x

Forkomawa LLDIKTI Wilayah X gelar rapat kerja di Batam

Kepala LLDIKTI Wilayah X Prof Herri (Antara Sumbar/LLdikti X)

Padang (ANTARA) - Forum Komunikasi Kemahasiswaan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X menggelar Rapat Kerja pertama membahas kegiatan dan program bidang kemahasiswaan di aula STT Ibnu Sina Batam, Jumat (22/2).

Kepala LLDIKTI Wilayah X Prof Herri, mengapresiasi terbentuknya sebuah forum untuk memudahkan koordinasi khusus bidang kemahasiswaan.

Di lingkungan LLDIKTI Wilayah X yang meliputi provinsi Sumbar, Riau, Jambi, dan Kepri masing-masingnya sudah terbentuk Forkomawa sebagai wadah komunikasi bidang kemahasiswaan.

Dalam sambutannya, Herri mengatakan perguruan tinggi perlu saling berkomunikasi dalam rangka memudahkan koordinasi dan mendiskusikan hal-hal untuk kemajuan pendidikan tinggi.

Forkomawa ini bisa dimanfaatkan untuk saling berkomunikasi dan berdiskusi tentang upaya dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa, penguatan karakter, softskills, dan prestasi.

"Berikan ruang bagi mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan, berbagi informasi, dan wadah dalam mengasah soft skills," kata dia.

Ia mencontohkan Forkomawa bisa saja menggagas program pertukaran mahasiswa antar perguruan tinggi dan kompetisi mahasiswa antar mahasiswa PTS di lingkungan LLDIKTI Wilayah X.

Hal ini dilakukan agar mahasiswa kita bisa ikut berlaga dan berkompetisi di tingkat nasional dan berprestasi.

Sementara itu, Rektor Universitas Baiturrahmah Prof Musliar Kasim mengajak untuk menjadikan kampus sebagai tempat yang nyaman untuk beraktifitas. Sehingga, mahasiswa bisa berdiskusi dan melahirkan ide-ide kreatif, menumbuhkan rasa solidaritas, dan mengasah kemampuan soft skills.

Ketua Forkomawa LLDIKTI Wilayah X D. Diana Kartika mengingatkan bahwa di era revolusi industri 4.0 kegiatan kemahasiswaan terdapat 6 poin yaitu penalaran dan kreatifitas, kesejahteraan dan kewirausahaan, minat, bakat dan Ormawa, penyelarasan pendidikan dan dunia kerja, penanaman mental dan spritual dan wawasan kebangsaan/bela negara, dan globalisasi.

Untuk itu, kata Diana mahasiswa dituntut menguasai kompetensi learning dan innovation, digital literacy serta career dan life.