PAD Padang dari Pariwisata naik 399 persen pada 2018

id pariwisata, padang

PAD Padang dari Pariwisata naik 399 persen pada 2018

Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan kubah masjid, di Pantai Padang, Sumatera Barat, Minggu (9/12/2018). Pembangunan masjid dari seorang donatur itu mewujudkan tempat ibadah yang representatif di Pantai Padang sekaligus sebagai ikon wisata halal yang rencananya mulai dapat digunakan pada tahun 2019. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/foc.

Padang, (Antaranews Sumbar) -Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Padang dari sektor pariwisata hingga minggu ketiga Desember 2018 telah mencapai Rp90 miliar atau naik 399 persen di bandingkan tiga tahun sebelumnya.

"PAD sektor pariwisata berasal dari pajak hotel, restoran, hiburan, serta retribusi masuk objek wisata," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Medi Iswandi di Padang, Jumat.

Ia menyebutkan jumlah Pendapatan Asli Daerah Padang dari sektor pariwisata pada 2015 Rp17,8 miliar, 2016 Rp57 miliar, dan 2017 Rp74 miliar.

Menurut Medi kenaikan PAD Kota Padang tahun ini merupakan imbas positif dari upaya Pemkot Padang membenahi sejumlah destinasi wisata, terutama dari segi infrastruktur.

“Ada beberapa lokasi wisata populer di Kota Padang yang terus kita benahi dan berimbas pada kenaikan PAD, seperti Pantai Padang, Pantai Air Manis, Gunuang Padang, Jembatan Siti Nurbaya,” kata dia.

Pada 2019 pihaknya menganggarkan sekitar Rp15 miliar untuk perbaikan Pantai Air Manis.

Sejalan dengan itu, Dinas Pariwisata dan Kebudayan Kota Padang juga melakukan pembenahan kawasan pantai di sekitar Danau Cimpago dan menyelesaikan pembangunan masjid di Pantai Padang serta membentuk kelompok masyarakat sadar wisata.

“Kami berharap upaya dari Pemkot Padang dalam memajukan dan mengembangkan objek wisata dapat meningkat perekonomian bagi masyarakat, sehingga konsep wisata halal di Kota Padang dapat tercapai,” kata dia.

Pada sisi lain pariwisata Padang diakui sejumlah pihak dengan memberikan penghargaan diantaranya sebagai 10 kota wisata terbaik dari Kementerian Pariwisata, kota paling potensial dalam pengembangan pariwisata dari majalah Tempo.

Sebelumnya Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Sumatera Barat menyampaikan saat ini sudah ada penerbangan langsung dari Padang ke Malaysia ini merupakan peluang namun harus diakui jumlah warga Sumbar yang datang ke Malaysia lebih banyak ketimbang orang Malaysia yang ke Sumbar.

Ketua Asita Sumbar Ian Hanafiah mengatakan hampir 98 persen wisatawan Malaysia yang datang ke Sumbar minta berkunjung ke dua lokasi yaitu Batu Malin Kundang di Pantai Air Manis dan Rumah Kelahiran Buya Hamka di Maninjau.

Ia menggarisbawahi kalau Sumbar ingin lebih banyak dikunjungi wisatawan asing maka benahi infrastruktur dan pahami kebutuhannya.

Apalagi tahun ini kunjungan wisatawan ke Sumbar merupakan yang terbaik dibanding tahun sebelumnya.

"Teman-teman hotel senang, karena tingkat hunian nyaris penuh, biasanya kan ada musim ramai dan sepi, tapi tahun ini nyaris cukup merata," katanya.

Ia berpesan Padang perlu terus berbenah untuk mengaet kunjungan wisatawan dengan bersinergi bersama semua pihak, agar peluang ekonomi dari sektor pariwisata bisa dinikmati langsung oleh masyarakat dan meningkatkan pendapatan asli daerah.

***