BPJS Ketenagakerjaan sosialisasikan jaminan sosial bagi petani

id bpjs

BPJS Ketenagakerjaan sosialisasikan jaminan sosial bagi petani

Kepala kantor BPJS ketenagakerjaan cabang Solok Iskandar memberika  hadiah dorprise kepada peserta senam massal di Sijunjung, Sabtu (Istimewawa)

Solok, (Antaranews Sumbar) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Solok, Sumatera Barat menyosialisasikan pentingnya jaminan sosial kepada petani sebagai perlindungan terhadap pekerjaan mereka.

"Empat program BPJS ketenaga kerjaan dapat memberikan perlindungan bagi petani dalam pekerjaannya rentan mendapat kecelakaan kerja, tujuannya untuk melindungi mereka guna mengurangi risiko", kata Kepala BPJS ketenagakerjaan cabang Solok Iskandar, di Solok, Sabtu.

Sosialisasi empat program BPJS ketenaga kerjaan dilakukan di Nagari Pematang Panjang Kabupaten Sijunjung dan di ikuti 120 orang petani.

Dia mengatakan para peserta sosialisasi nantinya akan terlindungi oleh program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Hari Tua (JHT).

Jaminan sosial katanya, bukan hanya untuk penyelenggara negara yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) saja tetapi juga bisa tenaga kerja non penerima upah seperti petani.

"Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan sosial asalkan proses dan syaratnya terpenuhi seperti membayar iuran setiap bulannya," katanya.

Dia menambahkan, sosialisasi manfaat program BPJS ketenagakerjaan agar masyarakat baik buruh, pekerja ataupun petani semakin mengenal lebih dekat akan arti penting jaminan sosial dalam memberi perlindungan.

Selain sosialisasi BPJS ketenagakerjaan juga melakukan senam massal di Nagari sadar jaminan sosial Pematang Panjang.

"Kami apresiasi kepada nagari sadar jaminan sosial dan dengan senam massal ini juga sebagai upaya mengenalkan program BPJS ketenagakerjaan agar lebih dikenal lagi masyarakat," ujarnya.

Ia berharap, semua Nagari di Sumbar bisa menjadi desa sadar jaminan sosial sehingga masyarakatnya dalam bekerja tidak perlu khawatir akan risiko sebab sudah ada yang menanggungnya terutama pekerjaan yang rentan kecelakaan seperti buruh dan petani.***4***