Payakumbuh Botuang Festival angkat budaya dan industri kreatif

id botuang,festival,payakumbuh,seni,budaya

Payakumbuh Botuang Festival angkat budaya dan industri kreatif

Payakumbuh Botuang Festival 2018. (Antara Sumbar/Syafri Ario)

Payakumbuh, (Antaranews Sumbar) - Payakumbuh Botuang Festival kembali digelar di panorama Ampangan, Kecamatan Payakumbuh Selatan, Nagari Aua Kuniang, selama 2 hari berturut-turut, 19-20 Desember untuk mengangkat seni dan budaya dan industri kreatif Kota Payakumbuh.

"Botuang Festival merupakan kegiatan seni budaya yang bertemakan bambu (botuang) yang dikemas dalam berbagai bentuk pertunjukkan, kuliner, dan instalasi. PBF 2017 ini juga salah satu langkah pemberdayaan masyarakat berbasis komunitas di Payakumbuh," kata Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Payakumbuh, Elfriza Zaharman, Jumat.

Elfriza Zaharman mengatakan festival ini adalah yang kedua kalinya digelar setelah pada tahun 2017. Festival ini selain mengangkat seni budaya Payakumbuh festival ini juga untuk mengangkat kretivitas masyarakat dalam mengolah kerajinan dari bambu (botuang).

Sebagaimana diketahui Nagari Aua Kuniang sebagai kampung bambu di Sumbar, tempat lokasi festival Botuang digelar adalah kampung pengrajin Bambu di mana masyarakatnya kebanyakan berprofesi sebagai pengrajin bambu.

"Hal ini tentu belum membuat masyarakat setempat memiliki penghasilan lebih karena kerajinan yang selama ini terbatas di anyaman bambu, pagar, kandang ayam, dan bentuk kerajinan lainnya," ujarnya.

Melalui acara ini, Pemerintah mencoba mensosialisasikan manfaat bambu sehingga dapat memberikan dampak terhadap perekonomian masyarakat setempat dan membuat masyarakat sadar dan terus berupaya berinovasi dalam melakukan pengolahan terhadap bambu sehingga industri dan ekonomi kreatif yang ada dapat meningkat.

Event yang juga dalam rangka Hut Kota Payakumbuh ini menampilkan berbagai kesenian dari Payakumbuh dan daerah lain di Sumatera diantaranya menampilkan musik tradisional dari Bengkulu serta Riau.

Pada hari pertama 19 Desember, Payakumbuh Botuang Festival diisi dengan makan bajamba, penampilan seni dari Bengkulu, Riau, musik tradisi dari UNP serta ISI Padang Panjang dan dihari kedua pada 20 Desember diisi dengan penampilan musik tradisional dari Payakumbuh, penampilan saluang dan randai.

Elfriza Zaharman mengatakan Payakumbuh Botuang Festival adalah iven tahunan bagi Kota Payakumbuh sesuai dengan tujuan Payakumbuh sebagai kota event di Sumbar ini.

"Payakumbuh Botuang Festival akan menjadi iven tahunan kedepannya. Ini adalah pergelaran yang kedua kalinya. Alhamdulillah sangat sukses,"terang Elfriza Zaharman.

Sementara Ketua DPRD Kota Payakumbuh, Yb Dt Parmato Alam mendukung penuh terselenggaranya Payakumbuh Botuang Festival sebagai salah satu bentuk promosi daerah sehingga adanya iven-iven tersebut mampu menarik kunjungan wisatawan ke Kota Payakumbuh.

Tampak masyarakat Payakumbuh dan sekitarnya yang datang dari daerah lain di Sumbar dan Riau antusias menyaksikan Payakumbuh Botuang Festival 2018 ini.

"Kami datang dari Riau untuk menyaksikan ini karena festival ini unik dan juga sekaligus menyempatkan pulang kampung," ujar Rido dari Pekanbaru. (*)