Payakumbuh Botuang Festival, Tarik Masyarakat Kenal Seni Bambu

id Botuang

Payakumbuh Botuang Festival, Tarik Masyarakat Kenal Seni Bambu

Peragaan kostum dengan kombinasi anyaman bambu dalam pembukaan Payakumbuh Botuang Festival (PBF) 2017 di Payakumbuh Sumatera Barat, Jumat, 1/12. Beberapa bentuk anyaman tradisional yang juga menjadi bagian dari aksesoris ialah tudung atau tutup kepala, songkok atau tudung, lukah atau alat untuk menangkap belut, kurungan ayam dan lain sebagainya. (ANTARA SUMBAR/Syahrul Rahmat/17.)

Payakumbuh, (Antara Sumbar) - Ribuan masyarakat Kota Payakumbuh Sumatera Barat dan sekitarnya terlihat antusias menyaksikan malam pertunjukan Payakumbuh Botuang Festival 2017 yang digelar di Panorama Ampangan Payakumbuh Selatan.

Salah seorang masyarakat, Rahmat Hidayat (30) mengatakan tertarik menyakksikan pertunjukan tersebut karena sangat jarang kegiatan diadakan di daerah tersebut.

"Pada malam ini saya dapat menyaksikan berbagi pertunjukan seni yang jarang sekali ditemui di Kota Payakumbuh," katanya di Payakumbuh, Jumat malam.

Ia menyebutkan sekalipun pertunjukan digelar jauh dari pemukiman dan kawasan pusat kota, sama sekali tidak mengurangi minat ia bersama beberapa orang temannya untuk datang menyaksikan PBF 2017.

"Pertunjukan yang digelar di luar ruangan juga menjadi daya tarik tersendiri bagi saya," ujarnya.

Masyarakat lain, Leni Veronika (23) menyebutkan selain menyaksikan pertunjukan di area PBF ia juga bisa mengambil beberapa foto pada bambu yang sudah dirancang sedemikian rupa.

Ia mengatakan pameran instalasi bambu yang dihiasi lampu beragam warna menjadi sangat menarik untuk menjadi objek foto.

"Saya tidak menyangka jika pengunjung pada malam pertama ini akan sangat ramai," kata dia.

Sementara itu Wakil Wali Kota Payakumbuh, Erwin Yunaz pada sambutannya dalam acara pembukaan tersebut mengatakan masyarakat Kota Payakumbuh harus mulai terbuka terhadap wisatawan yang datang ke daerah tersebut.

"Pada kegiatan ini banyak tamu yang datang dari luar kota Payakumbuh dan luar Sumbar, bahkan ada yang dari luar negeri," katanya.

Malam pertama pada rangkaian acara PBF 2017 menghadirkan beberapa kelompok seni dari dalam dan luar Sumbar, seperti Minanga Pentagong dari Padang Panjang, La Paloma dari Payakumbuh, Sosiawan Leak dari Solo, Ali Syukri dari Padang Panjang, Ranah PAC dari Padang dan Taufik Adam dari Jakarta. (*)

f