PT Hotel Indonesia Natour targetkan kelola 100 hotel hingga 2021

id hin, hotel

PT Hotel Indonesia Natour targetkan kelola 100 hotel hingga 2021

Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour (HIN) Iswandi Said yang membawahi Grand Inna Padang di Padang, Senin usai peresmian bersama General Manager Grand Inna Padang Hotel Convention & Exhibition, Mazri Tanjung. (Antara Sumbar/Ikhwan Wahyudi)

Padang, (Antaranews Sumbar) - PT Hotel Indonesia Natour (HIN) selaku Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang perhotelan mematok target akan mengelola 100 hotel hingga 2021.

"Selain mengelola hotel sendiri HIN akan fokus sebagai operator hotel, saat ini kami memiliki 14 hotel, dan pada tahun depan mendapat kesempatan mengelola beberapa hotel, salah satunya di Labuan Bajo yang akan dibuka pada Maret," kata Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour Iswandi Said di Padang, Selasa.

Menurut dia target pengelolaan 100 hotel cukup realistis karena banyak BUMN yang memiliki hotel tetapi bisnisnya bukan sektor perhotelan.

"Pertamina punya hotel, Telkom punya hotel, tapi inti bisnisnya bukan hotel dan satu-satunya BUMN yang bergerak dibidang perhotelan adalah HIN," kata dia.

Ia menyampaikan Menteri BUMN Rini Soemarno pernah mengatakan BUMN dipersilahkan membangun hotel namun untuk pengelolaan serahkan kepada Hotel Indonesia Natour selaku BUMN yang memang fokus bergerak di bidang perhotelan.

Iswandi menyampaikan pada 2018 ini rata-rata okupansi hotel yang dikelola HIN mencapai 73 persen atau mengalami kenaikan dibanding 2017 yang hanya 69 persen.

Namun ada yang mencapai 92 persen yaitu Inaya Putri Bali yang berlokasi di Nusa Dua mengusung konsep perdesaan Bangli.

Ia menyampaikan saat ini yang menjadi tulang punggung pendapatan HIN selain Hotel Inaya Putri Bali juga Hotel Grand Inna Padang, Grand Inna Kuta dan Grand Inna Malioboro.

Tidak hanya itu, di Sumatera Barat pihaknya juga akan berkerja sama dengan PT Bukit Asam untuk mengelola hotel di Sawahlunto, Sumatera Barat yang diberi nama Inna Ombilin.

"Sawahlunto merupakan salah satu kota warisan yang kaya akan beragam budaya, salah satu syaratnya mesti ada hotel yang representatif, "kata dia. (*)