Pembentukan Geopark Solok Selatan dikebut

id Goa Batu Kapal,Geopark Solok Selatan

Pembentukan Geopark Solok Selatan dikebut

Tim Komunitas Geopark Ranah Minang (GRM) meneliti geopark Gua Batu Kapal di Sangir Balai Janggo, Solok Selatan. (ANTARA SUMBAR/Erik Ifansyah Akbar)

Padang Aro, (Antaranews Sumbar) - Tim Geopark Ranah Minang melakukan Focus Group Discussion (FGD) bersama Pemerintah daerah Solok Selatan dan Wali Nagari untuk percepatan pembentukan Geopark Solok Selatan nenuju geopark nasional.

"Dokumen tentang geopark Solok Selatan harus sudah selesai pada Januari 2019 untuk diusulkan menjadi geopark nasional," kata Ketua Tim Geopark Ranah Minang Novizar, di Padang Aro, Kamis.

Ia mengatakan, kalau sudah menjadi geopark nasional maka Goa Batu Kapal sebagai sentranya di Solok Selatan bisa melejit dan dikenal masyarakat luas karena promosi yang bagus.

Namun, sa menyayangkan banyaknya coretan di dinding-dinding goa yang bisa membuat nilai goa tersebut jadi turun.

"Kalau bisa diberi nilai dari 0-100, maka goa batu kapal dengan segala keindahan dan kemegahannya tersebut hanya mendapat nilai 60, karena banyaknya coretan di dinding goa," katanya.

Ia menambahkan geopark sejatinya adalah bagaimana menjaga dan melindungi alam, untuk mewujudkan geopark, maka masyarakat harus ikut serta untuk menjaga alam sehingga tidak ada fandalisme.

Anggota Tim Percepatan Geopark Ranah Minang Reza menambahkan, saat ini di Indonesia ada empat unesco global geopark sebagai penguat daya saing pariwisata Indonesia di dunia.

Dengan adanya Unesco Global Geopark tersebut maka dengan sendirinya akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Ia mengatakan, dari pendataan yang dilakukannya maka terdapat 25 situs geologi yang akan menjadi satu kesatuan menjadi geopark Solok Selatan, ditambah dengan 20 situs non geologi.

Tim nya juga membuat tema geopark Solok Selatan dengan nama Fenomena Besar Vulkanik-Tektonik dan Puncak Gunung Api Tertinggi di Asia Tenggara.

"Untuk penamaan, kita harus membuat sesuatu yang beda dari yang lain, dan menjadi daya tarik orang untuk melihat, maka kami mengusulkan nama Fenomena Besar Vulkanik-Tektonik dan Puncak Gunung Api Tertinggi di Asia Tenggara," katanya.

Anggota Tim Percepatan Geopark Ranah Minang Yulnofrins Napilus menambahkan, geopark intinya dimulai dari aspek geologi, sedangkan yang ada di Solok Selatan seperti goa batu kapal, Gunung Kerinci, panas bumi, air panas semua merupakan aspek geologi.

"Sekarang oleh Unesco aspek tersebut yang dijual dan dijadikan ikon pariwisata karena menarik, bukan wisata yang umum dan biasa-biasa saja," katanya.

Yang menarik di Solok Selatan katanya, biasanya batu kapur hanya bisa terjadi di sepanjang pantai pada kedalaman tiga sampai 15 meter, namun sekarang ada di daratan yang jauh dari pantai, maka butuh berapa juta tahun prosesnya, itulah yang dijual dan dikagumi masyarakat dunia dan bisa dapat di Solok Selatan.

Sekretaris Daerah Solok Selatan Yulian Efi, mengatakan, saat ini geopark solok selatan telah menjadi geopark lokal yang di sahkan dengan SK Bupati Solok Selatan. Untuk menjadi geopark nasional lanjutnya, maka Pemda Solok Selatan dengan seluruh elemen harus satu visi untuk mendukung pembentukan tersebut.

"Pemerintah daerah tidak bisa berbuat sendiri tanpa adanya bantuan dan dukungan masyarakat sehingga kita harus satu vis dalam mewujudkannya," ujarnya.

Ia mengatakan, dengan menjadi geopark nasional maka akan membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat karena akan banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara akan berkunjung. (*)