Palu (Antaranews Sumbar) - Provinsi Sumatera Barat menyalurkan bantuan untuk bencana gempa dan tsunami Palu senilai Rp1 miliar, telah diserahkan secara simbolis oleh Wakil Gubernur Nasrul Abit kepada Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola.
Penyerahan dilakukan di Kantor Gubernur Sulteng, Rabu, Wagub Sumbar didampingi Kapala BPBD Sumbar.
"Bantuan ini sumbernya APBD. Uang sedang dalam proses transfer," ucap Nasrul Abit disela-sela kunjungan.
Nasrul Abit mengungkapkan, selain bantuan itu, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sumbar juga menyalurkan bantuan sebesar Rp150 juta bagi perantau Minang yang menjadi korban bencana itu.
Ini bantuan dukacita, sela Ketua Baznas Sumbar, Prof. Syamsul Bahri Khatib yang menyerahkan pada perantau.
Ikatan perantau minang nanti yang akan membagi, sesuai dengan aspirasi yang berkembang, lakukan dengan baik, jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. "Jumlah ini memang masih kurang, belum dapat memenuhi sebagaimana yang diharapkan," ujarnya.
Terkait hal itu, Nasrul Abit mengimbau warga Sumbar untuk terus mengumpulkan bantuan, khususnya dalam bentuk uang, juga perlengkapan sekolah, dan makanan.
Karena kondisi saat ini, perekonomian masih lumpuh, belum ada toko-toko yang buka, karena banyak para pengusaha tinggalkan Sulteng, dan Kota Palu masih sepi dari aktifitas kegiatan perekonomian lainnya, ungkap Nasrul
Sementara itu, data perantau Minang yang menjadi korban bencana di Sulteng tercatat meninggal dunia delapan orang,belum ditemukan 12 orang,luka-luka tiga orang.
"Pada 11 Oktober 2018, evakuasi dan pencarian korban rencananya dihentikan. Bagi perantau yang belum ditemukan, kita harus mengikhlaskan. Lokasi bencana yang terkubur lumpur, dianggap kuburan massal," ulas Wagub Nasrul Abit.
Sementara untuk rumah perantau Minangkabau di Sulteng yang terdampak akibat gempa tsunami tercatat 36 unit rumah rusak berat dan hilang,empat unit rumah tersapu tsunami,rumah rusak sedang dan ringan 105 unit.
Gubenur Sulteng Longki Djanggola, dalam kesempatan itu juga menyampaikan, ucapan terima kasih kepada pemerintah provinsi dan masyarakat Sumbar atas kepedulian dan sumbangan rendangnya yang begitu enak dan lezat.
Soal makanan rendang ini juga menjadi viral di media sosial karena tidak tersalur kepada masyarakat.
"Kita mengakui bantuan randang Padang tidak tersalur, karena memang ngak bakalan cukup dengan jumlah hanya 1,6 ton. Bagi masyarakat Sulteng yang berminat dengan randang Padang, silahkan kunjungi posko-posko utama di dapur umumnya di provinsi dan kabupaten dan kota yang terkena bencana", seru Gubernur Longki Djanggola.
Gubernur Longki menjelaskan saat ini pengelolaan bantuan randang, dilakukan oleh Dinas Sosial Sulteng. Sepertiga bahagian telah diserahkan kepada perantau Minang yang ada di Sulteng.*
Berita Terkait
Perolehan Suara Pileg 2024 Bukittinggi diketok palu tanpa sanggahan
Jumat, 3 Mei 2024 16:21 Wib
Penggeledahan rumah terduga anggota Jamaah Islamiyah di Palu
Jumat, 19 April 2024 16:55 Wib
Tilawah bersama sambut Ramadan di Palu
Senin, 4 Maret 2024 11:08 Wib
Harga cabai terus naik di Palu
Jumat, 15 Desember 2023 12:15 Wib
Wapres buka Rakornas Afirmasi PPDT di Palu
Rabu, 4 Oktober 2023 11:35 Wib
Sejumlah pengusaha asal Jambi diperiksa KPK terkait pengesahan RAPBD
Sabtu, 24 September 2022 8:33 Wib
Ancaman Buaya Teluk Palu
Kamis, 16 Juni 2022 14:08 Wib
Ini tiga resep makanan penutup yang asyik disantap saat lebaran
Senin, 2 Mei 2022 6:47 Wib