TGB: yang mempolitisasi gempa cacat iman

id TGB ,Muhammad Zainul Majdi

TGB:  yang mempolitisasi gempa cacat iman

Menko Polhukam Wiranto (kiri) berdiskusi dengan Gubernur NTB, TGB Zainul Majdi sebelum mengikuti rapat terbatas penanganan bencana alam NTB di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (10/8). Presiden menginstruksikan pencarian korban gempa bumi di Lombok yang masih belum ditemukan menjadi prioritas, memastikan ketersediaan logistik bagi korban luka, wisatawan serta warga yang berada di pengungsian. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/nz/18) (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/nz/18/)

Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Gubernur Nusa Tenggara BaratT TGB Muhammad Zainul Majdi menyebut pihak-pihak yang melakukan politisasi terhadap bencana alam gempa bumi di Lombok sebagai pihak yang cacat iman.

"Enggak usahlah, gempa itu (isu) kemanusiaan, enggak usah dipolitisasi," kata TGB di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat.

TGB hadir di Istana Kepresidenan untuk mengikuti rapat terbatas yang langsung dipimpin Presiden Jokowi terkait penanganan dampak bencana gempa di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Menurut TGB, mereka yang tega mengaitkan isu gempa dengan pilihan politik TGB menunjukkan tingkat kecacatan keimanan.

"Ya Alloh, enggaklah. Itu menurut saya cara pandang itu menunjukkan kecatatan dalam keimanan," katanya.

Ia menambahkan semua takdir baik ataupun buruk sudah menjadi ketetapan Allah.

"Karena semua takdir baik atau buruk itu ketetapan Allah. Jadi repot juga kalau mengukur bahwa suatu musibah itu tanda Allah marah," katanya.

Pada saat Rasulullah SAW berdakwah, kata TGB mencontohkan, kemudian Rasulullah mendapatkan perlakuan buruk dari mulai dilempari batu lalu luka-luka, diusir, bahkan mau dibunuh, menjadi cermin bahwa segala sesuatu yang baik tidak selamanya mudah untuk diperjuangkan.

"Bukan berarti dakwahnya tidak baik, kan begitu. Artinya semua fenomena alam itu ada penjelasan ilmiahnya dan penjelasan keimanannya itu adalah takdir dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, ya untuk menjadi pelajaran bagi kita semua, untuk memperbanyak syukur, memperbanyak sabar, dan semakin mendekat pada Allah," katanya.

Dalam beberapa waktu terakhir sempat beredar informasi yang menyebutkan gempa Lombok terjadi sebagai semacam azab dari Tuhan kepada masyarakat NTB karena pemimpinnya mengalihkan dukungan kepada Jokowi. (*)