Maradona minta maaf kepada FIFA soal komentar "perampokan" di piala dunia

id Diego Maradona

Maradona minta maaf kepada FIFA soal komentar "perampokan" di piala dunia

Diego Maradona. (Antara)

Karena rasa emosi saat mendukung Kolombia pada hari yang lain saya mengatakan beberapa hal dan saya mengakui, beberapa di antaranya tidak dapat diterima
Moskow, (Antaranews Sumbar) - Diego Maradona meminta maaf kepada FIFA dan wasit karena telah mengatakan bahwa kemenangan Inggris atas Kolombia di putaran 16 besar Piala Dunia adalah "perampokan" dan wasit Mark Geiger tidak menjalankan tugas sebagaimana mestinya.

Maradona menyampaikan permintaan maafnya setelah ditegur badan sepak bola dunia terkait komentar yang dibuatnya setelah kemenangan Inggris melalui adu penalti dalam pertandingan pada Selasa.

"Karena rasa emosi saat mendukung Kolombia pada hari yang lain saya mengatakan beberapa hal dan saya mengakui, beberapa di antaranya tidak dapat diterima," tulis Maradona di akun Instagram-nya https://www.instagram.com/p/Bk2WM-pByPF/?taken-by=maradona.

"Saya minta maaf kepada FIFA dan presidennya (Gianni Infantino); meskipun saya kadang-kadang tidak setuju dengan beberapa keputusan perwasitan, saya sangat menghormati pekerjaan - yang tidak mudah - yang dilakukan wasit."

Inggris memenangkan pertandingan melalui drama adu penalti setelah pertandingan berjalan selama 120 menit sempat diwarnai dengan pertengkaran, protes ke wasit, cedera bermain dan pemain yang pura-pura cedera.

FIFA menyatakan bahwa mereka "melakukan segalanya dengan kekuatan yang dimilikinya untuk memastikan prinsip-prinsip fair play, integritas dan rasa hormat berada di garda terdepan Piala Dunia ini dan bagaimana organisasi itu sekarang dijalankan."

Dalam konteks itu, FIFA mengatakan "sangat menyesal ketika membaca pernyataan seperti itu dari seorang pemain yang telah menulis sejarah permainan kami."

Maradona mengatakan kemenangan Inggris adalah "perampokan monumental" dan Geiger "seharusnya tidak diberi kesempatan memimpin pertandingan sebesar ini."

Dia menambahkan: "Geiger, seorang Amerika, sungguh suatu kebetulan." (*)