TNI AL siagakan empat KRI angkut pemudik

id Siwi Sukma Adji

TNI AL siagakan empat KRI angkut pemudik

KSAL Laksamana TNI Siwi Sukma Adji. (cc)

Jakarta, (Antaranews Sumbar) - TNI Angkatan Laut menyiagakan empat kapal perang (KRI) untuk membantu mengangkut para pemudik yang akan merayakan Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah ke kampung halamannya, manakala dibutuhkan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

"Kapal akan kita siapkan, tergantung kebutuhan Ditjen Hubla berapa armada yang dibutuhkan," kata Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji di Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat.

Menurut dia, pihaknya telah menyiagakan empat KRI yang ditempatkan di Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta Utara.

"Empat KRI yang disiapkan, seperti KRI Banda Aceh dan KRI Kambani," ujar KSAL.

Bilamana empat kapal yang disiagakan itu kurang, kata Siwi, pihaknya siap menambah armada lagi.

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto sebelumnya menyampaikan bahwa apabila diperlukan TNI akan mendukung arus mudik dan arus balik jelang Lebaran tahun 2018 dengan menyiapkan dua unit KRI jenis LPD (Landing Platform Dock), dengan kapasitas angkut 1.000 orang atau 30 mobil dan 400 sepeda motor.

Disamping itu, TNI menyiapkan empat pesawat C-130 Hercules dengan kapasitas 100 sampai dengan 132 orang per pesawat.

"TNI dan Polri akan mendukung Kementerian Perhubungan baik darat, laut dan udara sehingga pelaksanaan kegiatan dalam rangka mendukung logistik maupun operasional dapat berjalan dengan baik," kata Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menegaskan bahwa saat ini TNI telah menyiapkan rencana kontijensi untuk menghadapi situasi kritis selama pelaksanaan mudik lebaran, dengan melibatkan 26 pesawat TNI (14 pesawat Hercules C-130, lima pesawat Boeing-737, lima pesawat CN-295 serta dua dua CN-235.

Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, rencana kontinjensi tersebut adalah tindakan darurat dalam menghadapi bencana alam seperti tanah longsor, gunung berapi atau tsunami.

"Hal ini disiapkan TNI untuk mengantisipasi bila terjadi bencana alam, karena angkutan udara yang dapat mendukung dan mudah digerakan untuk mendukung logistik bahan makan dan lainnya," katanya. (*)