Musim duku, berkah bagi pedagang musiman

id musim buah duku

Musim duku, berkah bagi pedagang musiman

Seorang pedagang memilah buah duku di kiosnya di tepi Jalan Lintas Sumatera Kilometer 2 Koto Baru, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, Rabu (21/2). (ANTARA SUMBAR/Ilka Jensen.)

Jika ramai pembeli, Tuti dan pedagang lainnya dapat menjual duku hingga 100 kilogram per hari. Duku dijual dengan harga Rp14 ribu sampai Rp15 ribu per kilogram.
Pulau Punjung, (Antaranews Sumbar) - Pedagang buah duku musiman mulai bermunculan di sepanjang Jalan Lintas Sumatera kilometer 2 Koto Baru, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat. Para pedagang tersebut setiap harinya berpenghasilan mencapai Rp300 ribu per hari.

"Lumayan untuk menambah pendapatan keluarga," kata seorang pedagang duku musiman Tuti (37), di Pulau Punjung, Rabu.

Jika ramai pembeli, Tuti dan pedagang lainnya dapat menjual duku hingga 100 kilogram per hari. Duku dijual dengan harga Rp14 ribu sampai Rp15 ribu per kilogram.

Ia menyebutkan bahwa duku tersebut dibeli dari tauke di daerah Rautau Ikil, Kabupaten Bungo, Provisni Jambi. Taukelah yang setiap hari mengantarkan ke kios-kios pedagang.

"Kami membeli dari tauke dengan harga Rp11 ribu sampai Rp12 ribu perkilogran. Ini bukan duku Dharmasraya, karena tahun ini musim duku tidak terjadi di daerah ini," ujarnya.

Pedagang duku lainnya, Erni (29) menyebutkan setiap tahun rutin berjualan duku musiman di tepi jalan Lintas Sumatera.

"Sudah menjadi tradisi bagi kami berjualan duku kalau musimnya sudah datang. Untuk tahun ini duku diapasok dari luar daerah, sebab duku Dharmasraya banyak yang gagal panen karena faktor cuaca yang tidak menentu," jelasnya.

Menurutnya jika akhir pekan Erni dapat menjual buah duku mencapai ratusan kilogram perharinya.

"Biasanya hari Sabtu dan Minggu ramai, kalau hari biasanya paling hanya menjual 30 sampai 40 kilogram," katanya.

Ia menyebutkan pelanggan yang membeli duku yaitu pengendara yang melalui Kabupaten Dharmasraya, seperti dari arah Jambi dan Medan.

Sementara, seoran pembeli asal Jambi Rudi (42), mengatakan sengaja membeli duku sebagai bekal oleh-oleh untuk keluarga yang berada di Kota Padang.

"Saya dari Jambi menuju Padang, saya beli lima kilogram untuk keluarga dan cemilan di selama diperjalanan," ujarnya.

Pantauan Antara, sekitar 25 pondok kios yang dibuat dari kayu dan beratap terpal berjejer di tepi Jalan Lintas Sumatera kilometer 2 Koto Baru.