Di Padang ada Rumah Tunggu Kelahiran, gratiskan menginap ibu yang akan melahirkan

id Depitra Wiguna

Di Padang ada Rumah Tunggu Kelahiran, gratiskan menginap ibu yang akan melahirkan

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Padang, Depitra Wiguna. (Antara Sumbar/Pratiwi Tamela)

Ibu hamil yang akan melahirkan dapat tinggal di Rumah Tunggu Kelahiran dijaga seorang pendamping serta disediakan keperluan seperti makanan dan lainnya tanpa dipungut biaya apapun
Padang, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat berupaya menekan Angka Kematian Ibu (AKI) melahirkan dan Angka Kematian Bayi (AKB) di daerah tersebut salah satunya melalui Rumah Tunggu Kelahiran (RTK).

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan setempat Depitra Wiguna di Padang, Rabu, mengatakan RTK merupakan salah satu upaya menekan AKI yang bertujuan untuk mendekatkan akses bagi warga yang jauh dari fasilitas kesehatan.

"Dengan adanya RTK dapat meningkatkan penanganan kelahiran oleh tenaga medis," katanya.

Ia menjelaskan RTK berfungsi untuk menampung masyarakat yang akan melahirkan dan berjarak maksimal sepuluh menit dari pusat kesehatan masyarakat (puskesmas).

Seorang ibu hamil yang akan melahirkan dapat tinggal di RTK tersebut dengan adanya seorang pendamping serta disediakan keperluan seperti makanan dan lain sebagainya tanpa dipungut biaya apapun.

Ia mencontohkan ibu hamil yang diperkirakan akan melahirkan pada tanggal 5, maka ibu hamil tersebut sudah bisa diinapkan di RTK tersebut pada tanggal 3.

"Atau dua hari sebelum persalinan," tambah dia.

Saat ini, katanya daerah tersebut memiliki tiga RTK yang berada di Bungus, Air Dingin dan Pauh, sementara untuk tahun 2018 pihaknya berupaya menganggarkan untuk mendirikan sebanyak enam RTK lagi di Padang antara lain di Bukit Gado-gado, Air Manis dan lainnya.

Kemudian, kata dia terdapat satu RTK yang memang diintrukskan dari pusat untuk mengadakan satu RTK yang dekat dengan rumah sakit rujukan, hal itu bertujuan untuk ibu-ibu yang mengalami komplikasi.

Ia berharap dengan adanya RTK tersebut dapat mendekatkan fasilitas kesehatan dan mengurangi AKI bagi masyarakat yang berada jauh dari fasilitas kesehatan tersebut.

Sementara, AKI pada tahun 2016 di daerah tersebut sebanyak 20 kasus yang terdiri dari kematian ibu bersalin dan kematian ibu nifas. (*)