Kirab Adat, Presiden Lempar Cendera Mata Pernikahan Kahiyang-Bobby ke Masyarakat

id PERNIKAHAN KAHIYANG-BOBBY

Kirab Adat, Presiden Lempar Cendera Mata Pernikahan Kahiyang-Bobby ke Masyarakat

Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Iriana Joko Widodo dan rombongan keluarganya disambut secara adat oleh keluarga besar Nasution dan Siregar (Suhut dan Anak Boru) di acara puncak adat (Mata Ni Horja) Bobby Afif Nasution dan Kahiyang Ayu Siregar di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (25/11). Prosesi penyambutan yang dilakukan keluarga besar Bobby Afif Nasution itu mempunyai makna memperlihatkan kebesaran hati dari suhut dan anak borunya dengan diiringi musik Gordang Sambilan dan ritual tarian manortor. (ANTARA FOTO/Septianda Perdana/foc/17.)

Medan, (Antara Sumbar) - Presiden Joko Widodo melemparkan cendera mata pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Afif Nasution dari kereta kencana yang ia tumpangi dalam kirab adat, di Medan, Minggu (26/11).

Sejak kirab dimulai dari gedung MICC di Jalan Ringroad, Medan ke lokasi pesta tepatnya di kediaman Bobby, Komplek Bukit Hijau Regency, Taman Setia Budi Indah, Presiden yang menumpangi kereta kencana urutan kedua melemparkan bungkusan hitam kepada masyarakat yang memenuhi kedua sisi jalan.

"Pak Jokowi, Pak Jokowi," teriak warga yang menyaksikan kirab budaya di tepi jalan.

Sebagai balasannya, Presiden dibantu dengan Ibu Negara Iriana Jokowi dan putra bungsunya Kaesang Pangarep melemparkan bungkusan hitam yang diketahui berisi topi merah bertuliskan "Terima kasih Bobby & Kahiyang". Hal itu dilakukan Presiden sepanjang perjalanan kirab.

Kirab diawali dengan barisan puluhan polwan yang mengenakan baju tradisional Batak dengan berbagai variasi.

Menyusul di belakangnya kereta kencana sang pengantin Kahiyang Ayu-Bobby Nasution yang dihias dengan kain ulos. Kedua pengantin tampak bahagia dengan melempar senyum dan lambaian tangan ke masyarakat yang mengerumuni jalanan.

Di belakang kereta Kahiyang-Bobby ada kereta Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana Jokowi dan Kaesang Pangarep. Kereta-kereta itu ditarik oleh dua ekor kuda dan dikendalikan satu kusir.

Menyusul di belakangnya adalah kereta yang membawa ibunda Bobby, Ade Hanifah Siregar dan paman Bobby, Dolli S Siregar.

Di kereta keempat ada Gibran Rakabuming dan Selvi Ananda serta Jan Ethes Srinarendra. Kereta selanjutnya berisi orangtua Jokowi, Eyang Noto serta Bapak dan Ibu Miryono.

Kereta keenam menjadi tumpangan Bapak dan Ibu Setiawan dan Bapak serta Ibu Widodo Prasetyo, terakhir ada kereta yang mengangkut Bapak dan Ibu Didit dan Bapak dan Ibu Dendy.

Sehingga total ada 7 kereta kuda besar dan sejumlah kereta kuda kecil dari Berastagi, kabupaten Karo yang ikut dalam kirab tersebut. (*)