Malang, (Antara Sumbar) - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terus berupaya mencari inovasi sumber energi terbarukan, salah satunya dengan mengembangkan photovoltaik untuk memenuhi kebutuhan listrik di area kampus.
Menurut Dekan Fakultas Teknik (FT) UMM Sudarman, di Malang, Jawa Timur, Sabtu, pengembangan energi photovoltaik tersebut mampu memenuhi kebutuhan listrik (penerangan) hingga di 30 titik atau 20 persen dari kebutuhan listrik di area kampus setempat.
"Dari pengembangan energi photovoltaik saja UMM bisa menghemat anggaran penerangan hingga Rp50 juta per bulan, setara 200 kWh atau sekitar 200 rumah tangga. Selain energi photovoltaik, kami juga mengembangkan sumber energi lainnya, yakni pembangkit listrik tenaga mikrohidro, biogas, solar cell, serta pengolahan sampah kota menjadi gas metan," katanya lagi.
Ke depan, lanjutnya, UMM juga akan mengembangkan sumber energi baru dan terbarukan dari tenaga angin, matahari, minyak dan gas, serta jarak pagar. "Kami mengerahkan seluruh potensi yang kami miliki untuk pengembangan energi baru dan terbarukan ini, baik potensi mahasiswa maupun dosen," ujarnya pula.
Ia mengakui seluruh mahasiswa UMM, terutama di FT dituntut peduli terhadap cadangan minyak dan gas (migas) di Indonesia, bahkan tuntutan dan dorongan terhadap mahasiswa tersebut mulai dicanangkan pada 2007.
Untuk pengembangan energi bahan bakar nabati dari jarak pagar, lanjutnya, juga akan ditindaklanjuti karena saat ini masih stagnan. Pengembangan jarak pagar ini sudah dimulai sejak 2007 di bawah naungan laboratorium mikrobiologi.
"Kami akan menindaklanjuti kembali dan mengintensifkan pengembangannya. UMM sudah memiliki lahan tanam jarak pagar sekitar 1,5 hektare di Kabupaten Malang dan Pasuruan. Kalau selama ini pengembangannya masih stagnan karena faktor pemasaran yang kurang memadai," katanya.
Beberapa tahun silam, pengembangan energi alternatif biodiesel yang dikembangkan UMM tersebut menarik minat salah satu perusahaan Kroasia, yakni BIOM d.o.o.
Perusahaan yang bergerak di bidang energi itu menginginkan dalam waktu satu setengah hingga dua tahun sejak ditandatangani "letter of intent" (LoI) pada 2013 itu, segera memperoleh pasokan bahan biodiesel berupa biji jarak pagar (Jatropha curcas) yang dikembangkan di Indonesia.
Kerja sama UMM-Kroasia tersebut dipastikan saat Rektor UMM saat itu masih dijabat Prof Muhadjir Effendy (sekarang Mendikbud) berkunjung ke Eropa bersama para rektor anggota Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi).
LoI tersebut ditandatangi oleh Rektor UMM (Muhadjir Effendi) dengan Presiden Manajemen Pusat BIOM Robert Kovac, di Zagreb, dan disaksikan Dubes RI untuk Kroasia dijabat Agus Sardjana.
Dalam LoI yang ditandatangani disebutkan BIOM sedang membangun biodiesel berkapasitas 100.000 ton per tahun di dekat pelabuhan Ploce. Perusahaan ini membutuhkan 20.000 hektare lahan untuk mengembangkan tanaman jarak pagar, dan meminta UMM memilihkan kualitas tanaman tersebut, sehingga biaya produksi bisa ditekan. (*)
Berita Terkait
Beli tiket PEVS 2024 di aplikasi PLN Mobile, dapat diskon tambah daya hingga 60 persen!
Kamis, 2 Mei 2024 10:01 Wib
PEVS 2024 resmi dibuka, PLN tampilkan kesiapan ekosistem EV di Indonesia
Rabu, 1 Mei 2024 11:17 Wib
Panen raya sukses, program "Electrifying Agriculture"PLN mampu tingkatkan produktivitas pertanian padi di Ponorogo
Selasa, 30 April 2024 19:15 Wib
PLN bagikan tips cegah kebakaran akibat kelalaian korsleting listrik
Senin, 29 April 2024 14:32 Wib
PLN Mobile Proliga 2024 resmi dimulai, ajang kompetisi profesional bola Voli Paling bergengsi di Tanah Air
Sabtu, 27 April 2024 15:46 Wib
Terima Audiensi dari Pimpinan PT Blue Bird Tbk, Hendri Septa Bahas Kerjasama Penggunaan Bus Listrik
Rabu, 24 April 2024 8:26 Wib
Kembali dukung PEVS, PLN perkuat kolaborasi kembangkan ekosistem kendaraan listrik
Rabu, 24 April 2024 8:01 Wib
Efisien dan ramah lingkungan, PT Sadewa-PLN teken MoMsiap gunakan listrik PLN 950 KVA
Selasa, 23 April 2024 9:23 Wib