Padang, (Antara Sumbar) - Bank Indonesia (BI) perwakilan Sumatera Barat (Sumbar) menyediakan pojok baca atau BI Corner di Perpustakaan Daerah Sumbar sebagai upaya menyediakan referensi dan informasi ekonomi yang berkualitas.
"Selama ini orang masih memandang ilmu ekonomi dan perbankan sulit dimengerti dan berada di awang-awang, dengan penyediaan referensi yang berkualitas diharapkan bisa menjadi sarana edukasi publik," kata Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara di Padang, Senin
Ia menyampaikan hal itu pada peresmian BI Corner di Perpustakaan Daerah Sumbar dihadiri Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, Wali Kota Padang, Mahyeldi, Kepala BI perwakilan Sumbar, Endy Dwi Tjahjono dan undangan lainnya.
Menurutnya tidak hanya menjaga stabilitas perekonomian melalui kebijakan-kebijakan yang ditempuh dalam skala nasional, Bank Indonesiamemiliki tanggung jawab untuk meningkatkan dan memberdayakan perekonomian lokal, salah satunya melalui penyaluran Program Sosial Bank Indonesia (PSBI).
"BI Corner merupakan salah satu program Sosial Bank Indonesia dalam rangka mewujudkan Indonesia cerdas " tambahnya.
Ia menyampaikan sebelumnya BI Sumbar telah membangun empat BI Corner yaitu di Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang, Universitas Dharmas Indonesia dan IAIN Batusangkar.
BI Corner juga merupakan sarana sosialisasi agar masyarakat semakin mengenal peran, tugas dan fungsi BI dalam perekonomian Indonesia melalui publikasi-publikasi rutin, baik cetak maupun digital, lanjutnya
Ia menngatakan BI Corner memiliki fasilitas berupa wifi, pendingin ruangan, sistem otomasi peminjaman dan fasilitas audio visual, fasilitas komputer, TV dan sofa serta kelengkapan buku-buku ekonomi mulai dari hardcopy sampai dengan buku digital.
"Pada kesempatan ini, kami memberikan 1.281 buku kepada BI Corner Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat, dengan rincian 250 buku ekonomi, publikasi rutin Bank Indonesia dan 1.031 buku, publikasi, maupun jurnal ekonomi digital," sebutnya.
Sementara Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit berharap BI juga membantu penyediaan buku-buku kedokteran karena jumlahnya masih terbatas dan harganya mahal.
"Berdasarkan keluhan pengunjung perpustakaan mereka butuh buku-buku kedokteran karena sulit didapat," tambah dia. (*)
Berita Terkait
Exco PSSI ungkap kenaikan harga tiket untuk pendanaan timnas Indonesia
Kamis, 16 Mei 2024 15:04 Wib
Indra Sjafri sebut tim U-20 tempuh latihan fisik secara spesifik
Kamis, 16 Mei 2024 9:04 Wib
Sepuluh wakil Indonesia siap berlaga di 16 besar Thailand Open
Kamis, 16 Mei 2024 9:02 Wib
Indra Sjafri sebut tujuh pemain asal Belanda setuju gabung Timnas U-20
Kamis, 16 Mei 2024 5:15 Wib
Latihan fisik Timnas Indonesia U-20
Rabu, 15 Mei 2024 18:57 Wib
Shin Tae-yong akan berusaha lancar berbahasa Indonesia
Selasa, 14 Mei 2024 13:48 Wib
Ganda campuran Indonesia berlaga di babak pertama Thailand Open
Selasa, 14 Mei 2024 10:48 Wib
Arsip Pabrik Indarung I dapat pengakuan dari UNESCO sebagai MOWCAP
Selasa, 14 Mei 2024 8:59 Wib