Kafilah STQ Sumbar Jangan Permalukan Nama Daerah

id Ali Asmar

Kafilah STQ Sumbar Jangan Permalukan Nama Daerah

Ali Asmar. (Antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) meminta kafilah yang berlaga pada Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Nasional XXIV di Tarakan, Kalimantan Timur 13 Juli 2017 untuk berusaha maksimal dan tidak mempermalukan nama daerah.

"Sumbar dengan falsafah adat bersendi agama harusnya bisa meraih prestasi lebih baik. Jangan mempermalukan nama daerah seperti STQ Nasional dua tahun lalu," kata Sekretaris Provinsi Ali Asmar di Padang, Selasa.

Ia menambahkan hal itu saat melepas secara resmi kafilah STQ Nasional Sumbar di ruang rapat gubernur.

Menurut dia kalah dari provinsi yang penduduk Islamnya minoritas seperti Papua dan Papua Barat, seperti pada pelaksanaan STQ Nasional sebelumnya, seperti mencorengkan arang bagi daerah.

"Itu harus dijadikan cambuk bagi kafilah STQ kali ini agar bisa berprestasi lebih baik. Berusahalah semaksimal mungkin untuk mengharumkan nama daerah," ujar dia.

Apalagi menurut Ali, komposisi kontingen kali ini yang didominasi unsur pimpinan, pendamping dan pelatih, harusnya bisa menyuntikkan semangat lebih dan mendongkrak prestasi kafilah Sumbar.

Sementara itu Kepala Biro Bina Mental dan Kesra Sumbar, Syahril mengatakan anggota kontingen yang berangkat pada STQ di Tarakan tersebut memiliki tugas dan fungsi masing-masing.

Dari 40 orang jumlah kontingen, 14 orang diantaranya peserta dan 26 lainnya unsur pimpinan, Kemenag Sumbar, pendamping, Pengurus LPTQ, medis, wartawan, dan pelatih.

Sementara untuk cabang perlombaan yang diikuti diantaranya tilawah dewasa dan anak-anak putra dan putri, tahfiz satu, lima, 10, 20 dan 30 juz serta tafsir Bahasa Arab putra dan putri.

Peserta yang dikirimkan adalah hasil seleksi dari kafilah kabupaten dan kota pada April 2017. Latar belakang peserta juga lebih beragam, selain dari sekolah agama juga dari sekolah umum dan Fakultas Kedokteran Unand.

Pada pelaksanaan STQ XXIII di Jakarta, kafilah Sumbar harus menanggung malu. Jangankan bersaing untuk juara, prestasinya malah berada di bawah Papua dan Papua Barat.

Prestasi terbaik hanya harapan I cabang Hafizh satu Juz dan Tilawah atas nama Salman Al Farisi. Sementara prestasi lain harapan II Qoriah terbaik anak-anak atas nama Kuntum Khaira Ummah, Harapan II Qoriah Dewasa atas nama Yanti Novita dan Harapan III Qori terbaik anak-anak atas nama Zulham Ikramullah. (*)