New York, (Antara Sumbar - Harga minyak dunia berakhir sedikit lebih tinggi pada Senin (Selasa pagi WIB), setelah mengalami penurunan tajam pekan lalu.
Harga minyak berada di bawah tekanan pada minggu lalu, karena data menunjukkan produksi minyak AS meningkat. Perusahaan jasa ladang minyak Baker Hughes mengatakan pada Jumat (7/7) bahwa jumlah rig pengeboran minyak AS yang aktif naik tujuh rig menjadi 763 rig minggu lalu.
Para analis mengatakan meskipun harga minyak "rebound" pada Senin (10/7), investor masih sangat khawatir dengan meningkatnya aktivitas pengeboran AS, karena akan mengimbangi beberapa upaya penurunan produksi oleh produsen-produsen minyak utama, khususnya OPEC dan Rusia.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus, bertambah 17 sen menjadi menetap di 44,40 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman September, naik 17 sen menjadi ditutup pada 46,88 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. (*)
Berita Terkait
Penampakan tambang minyak ilegal di Batanghari
Selasa, 7 Mei 2024 17:52 Wib
Pertamina cek kualitas BBM dua SPBU di Kota Padang
Jumat, 5 April 2024 19:12 Wib
Antisipasi tumpahan minyak di perairan Dumai
Rabu, 3 April 2024 21:19 Wib
Kilang Balikpapan tingkatkan kapasitas jadi 360 ribu barel
Minggu, 31 Maret 2024 11:46 Wib
Lemak dan minyak penyumbang nilai ekspor terbesar Sumbar Rp1,5 triliun
Jumat, 1 Maret 2024 15:05 Wib
Pemkab Agam olah limbah plastik jadi bahan bakar minyak
Kamis, 22 Februari 2024 9:05 Wib
Pabrik pengolahan minyak sawit di Aceh Tamiang terbakar
Jumat, 16 Februari 2024 5:53 Wib
Polda Sumbar ungkap belasan kasus penyelewengan BBM bersubsidi
Sabtu, 3 Februari 2024 13:24 Wib