Momen Harkitnas untuk Mewujudkan Pemerataan Pembangunan
Sarilamak, (Antara Sumbar) - Bupati Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar), Irfendi Arbi mengatakan peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-109 pada 2017 harus dijadikan momen untuk pemerataan pembangunan di daerah itu.
"Presiden Joko Widodo telah mencanangkan penekanan khusus pada aspek pemerataan dalam semua bidang pembangunan. Program nawacita yang disusun pemerintah, aspek pemerataan mendapat perhatian tinggi," katanya Sarilamak, Senin.
Hal itu dilontarkan saat membacakan pidato Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Rudiantara ketikan Upacara Harkitnas di Gor Singa Harau, Senin.
Ia mengatakan pemerataan pembangunan antar wilayah, hendak diwujudkan dengan membangun Indonesia dari pinggiran. Caranya memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
Untuk itu, semua penyelenggara negara harus bekerja keras menurunkan indeks kesenjangan tersebut melalui berbagai langkah multidimensi sehingga perbedaan antara ibukota dan pinggiran dapat dikurangi.
Menurutnya persoalan pemerataan merupakan masalah sebagian bangsa, bahkan negara maju masih berkutat dengan isu kesenjangan yang sama, bahkan beberapa mencatatkan indeks yang lebih tinggi atau lebih senjang dibandingkan Indonesia.
"Mewujudkan pemerataan pembangunan berkeadilan sosial juga menjadi penghormatan terhadap cita-cita para pendiri bangsa yang menginginkan tidak ada jurang pembatas kesejahteraan penduduk," katanya.
Bupati menekankan Harkitnas seyogyanya tidak hanya tertanam dalam hati, namun juga segera diwujudkan melalui strategi, kebijakan, dan penerapan dalam pelayanan kepada masyarakat serta membangun bangsa.
Sebelumnya Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengajak semua elemen masyarakat di provinsi itu untuk mengobarkan semangat kebangkitan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harga mati pada Upacara Hari Kebangkitan Nasional ke-109.
Irwan mengatakan ada empat point penting dalam memperingati Hari Kebangkitan Nasional pada 2017, pertama perlu menguatkan semangat persatuan dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara Indonesia, di era tantangan globalisasi saat ini.
Kedua, deklarasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan harga mati oleh setiap komponen anak bangsa. Ketiga, Indonesia hanya satu, setiap rakyat siap membela untuk mempertahankan Indonesia.
Keempat, saatnya kembali menggelorakan semangat Budi Utomo dalam merajut nilai-nilai kebangsaan, bahwa kemerdekaan Indonesia merupakan perjuangan seluruh rakyat Indonesia. (*)
"Presiden Joko Widodo telah mencanangkan penekanan khusus pada aspek pemerataan dalam semua bidang pembangunan. Program nawacita yang disusun pemerintah, aspek pemerataan mendapat perhatian tinggi," katanya Sarilamak, Senin.
Hal itu dilontarkan saat membacakan pidato Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Rudiantara ketikan Upacara Harkitnas di Gor Singa Harau, Senin.
Ia mengatakan pemerataan pembangunan antar wilayah, hendak diwujudkan dengan membangun Indonesia dari pinggiran. Caranya memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
Untuk itu, semua penyelenggara negara harus bekerja keras menurunkan indeks kesenjangan tersebut melalui berbagai langkah multidimensi sehingga perbedaan antara ibukota dan pinggiran dapat dikurangi.
Menurutnya persoalan pemerataan merupakan masalah sebagian bangsa, bahkan negara maju masih berkutat dengan isu kesenjangan yang sama, bahkan beberapa mencatatkan indeks yang lebih tinggi atau lebih senjang dibandingkan Indonesia.
"Mewujudkan pemerataan pembangunan berkeadilan sosial juga menjadi penghormatan terhadap cita-cita para pendiri bangsa yang menginginkan tidak ada jurang pembatas kesejahteraan penduduk," katanya.
Bupati menekankan Harkitnas seyogyanya tidak hanya tertanam dalam hati, namun juga segera diwujudkan melalui strategi, kebijakan, dan penerapan dalam pelayanan kepada masyarakat serta membangun bangsa.
Sebelumnya Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengajak semua elemen masyarakat di provinsi itu untuk mengobarkan semangat kebangkitan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harga mati pada Upacara Hari Kebangkitan Nasional ke-109.
Irwan mengatakan ada empat point penting dalam memperingati Hari Kebangkitan Nasional pada 2017, pertama perlu menguatkan semangat persatuan dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara Indonesia, di era tantangan globalisasi saat ini.
Kedua, deklarasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan harga mati oleh setiap komponen anak bangsa. Ketiga, Indonesia hanya satu, setiap rakyat siap membela untuk mempertahankan Indonesia.
Keempat, saatnya kembali menggelorakan semangat Budi Utomo dalam merajut nilai-nilai kebangsaan, bahwa kemerdekaan Indonesia merupakan perjuangan seluruh rakyat Indonesia. (*)