PADANG (BUMN/SMN) Cahaya mentari mengintip dari balik dinding bukit Barisan, menerpawajah-wajah cerah peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) 2016 dari Papua Barat yang tiba di Padang Sabtu,6Agustus 2016 tengah malam tadi. Perjalanan menempuh jarak lebih dari 4.500 km dalam waktu lebih dari 12jam memang melelahkan. Tetapi pagi ini mereka sudah tampak segar kembali. Takada lagi gurat-gurat lelah di wajah mereka. Yang ada hanyalah semangat dangairah untuk segera berangkat untuk mengenali budaya, serta mempelajari tentangkewirausahaan dan pendidikan saudara-saudara mereka di Sumatera Barat.
Kegiatan yang dilakukan Minggu (7/8) pagi ini diawali dengan ibadah digereja Katedral St. Theresia bagi penganut Katholik dangereja Banua Niha Keriso Protestan kota Padang bagi penganut Kristen Protestan.Selain sebagai tanda syukur atas keselamatan yang diberikan Tuhan dalamperjalanan, mereka juga berdoa untuk kelancaran seluruh kegiatan yang akanberakhir 15 Agustus 2016 ini.
Usai berdoa, mereka kembali ke hotel Grand Inna Muara tempat merekamenginap. Agenda berikutnya telah menunggu, yaitu pembekalan peserta yangdisampaikan oleh Mirza Yunan Rivai (Pegadaian). Materi yang disampaikan adalahpenjelasan tentang Program SMN 2016 dan beberapa tugas yang harus dilakukanpeserta selama menjalani program ini.
Para peserta di akhir kegiatan diwajibkan menyampaikan presentasi secarakelompok. Dari presentasi yang disampaikan ini diharapkan muncul umpan balikdan kontribusi gagasan yang bermanfaat tidak hanya buat peserta, melainkan jugabagi sekolah, maupun lingkungan masyarakat tempat asal mereka.
Kesuksesan dari pelaksanaan program SMN 2016 ini memang penting. Tetapiyang utama adalah bagaimana kegiatan ini dapat memberikan inspirasi kepada parapeserta dalam mengembangkan potensi sumber daya yang ada di tempat tinggalmereka.
Teks Foto:
Mirza Yunan Rivai (Pegadaian) memberikanpembekalan kepada peserta SMN 2016 asal Papua Barat
