Pemkot Sawahlunto Tertibkan Hewan Ternak Berkeliaran Bebas

id Pemkot Sawahlunto

Sawahlunto, (Antara Sumbar) - Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Sawahlunto, Sumatera Barat(Sumbar), melakukan penertiban terhadap hewan-hewan ternak yang berkeliaran bebas ditempat umum tanpa diawasi pemiliknya.

"Kegiatan ini melibatkan tim Satuan Kerja Keamanan Ketertiban Kota(SK4) setempat, sebagai pemenuhan amanat Peraturan Daerah nomor 11 tahun 2013 tentang penertiban ternak liar yang dilaksanakan sejak 1 Agustus 2016," kata Kepala Bidang Perikanan dan Peternakan, Heri Sutrisno, di Sawahlunto, Rabu.

Hingga saat ini, jelas dia, pihaknya sudah menyita sebanyak 11 ekor hewan ternak jenis kambing milik warga, yang tertangkap tangan tengah berkeliaran di tempat umum.

Sesuai regulasi yang diatur terkait penanganannya, lanjut dia, para pemilik hewan ternak tersebut akan dikenakan denda sebesar Rp50 ribu perhari untuk setiap ekor hewan yang disita, hingga ternak-ternak tersebut ditebus.

"Namun sanksi tersebut belum sepenuhnya kami terapkan, karena penertiban ini masih dalam tahapan sosialisasi sehingga hanya dikenakan denda sebesar Rp300 ribu dan seluruhnya sudah disetorkan ke kas daerah," kata dia.

Dia mengatakan, waktu pelaksanaan penertiban pada Agustus 2016 tersebut sengaja dipilih karena bertepatan dengan diselenggarakannya sejumlah kegiatan besar berskala, provinsi, nasional dan internasional, seperti Jambore Kader PKK tingkat Provinsi Sumatera Barat yang sudah berlangsung, Tour de Singkarak 2016 dan Sawahlunto International Songket Carnival (SISCa) 2016 yang akan berlangsung.

Jika tidak ditertibkan, tambahnya, hewan-hewan tersebut berpotensi akan mengganggu pelaksanaan kegiatan dan keindahan kota itu sebagai salah satu daerah tujuan wisata.

"Khusus pada pelaksanaan TdS, hewan yang berkeliaran bebas tersebut bisa tertabrak rombongan pebalap sepeda dan akan menimbulkan kerugian bagi peserta serta pemilik hewan ternak itu sendiri akibat kecelakaan yang ditimbulkannya," imbuh dia.

Sementara itu, salah seorang pedagang di kawasan Taman Satwa Kandi, Ardi, mengaku sangat mendukung upaya yang dilakukan pihak pemerintah tersebut.

"Selama ini pedagang sedikit terganggu dengan adanya hewan ternak seperti kerbau, kambing dan anjing liar berkeliaran di lokasi objek wisata," kata dia, Rabu.

Jika tidak diatasi, lanjutnya, dikhawatirkan akan menurunkan citra daerah itu dan akan menimbulkan penurunan minat kunjungan wisatawan.

"Sebagai daerah tujuan wisata, suasana bersih tertib dan aman adalah modal utama yang harus dijaga secara bersama," ujarnya. (*)