Sopir Angkot Aur Duri Sampaikan Solidaritas untuk Rekannya

id Solidaritas Sopir Angkot

Sopir Angkot Aur Duri Sampaikan Solidaritas untuk Rekannya

Para sopir angkot Jurusan Pasar Raya - Air Duri melakukan aksi solidaritas untuk rekan mereka yang menjadi korban penusukan, dengan memarkir armada di tepi jalan. (Antara/Rizky Maulana)

Padang, (Antara Sumbar) - Puluhan sopir angkot jurusan Aur Duri, Kota Padang, Sumatera Barat, melakukan aksi solidaritas pembelaan untuk rekan mereka yang menjadi korban penusukan, dengan memarkirkan armada mereka di pinggir jalan di kawasan Aur Duri.

Seorang sopir angkot Aur Duri, Yori (35) menyampaikan, bahwa aksi ini mereka lakukan untuk menghargai rekan mereka yang menjadi korban tewas penusukan oleh oknum preman di kawasan Aur Duri pada Minggu malam (17/7) sekitar pukul 20.30 Wib.

"Jadi kami bukan melakukan aksi demonstrasi, kami hanya melakukan aksi solidaritas untuk teman kami," jelasnya.

Ia menyebutkan rekan mereka yang menjadi korban penusukan karena tidak cukup memberikan uang kepada preman yang acap kali memeras mereka.

"Preman tersebut meminta uang sebesar Rp5.000 tetapi rekan kami hanya memberi Rp2.000, di situlah awal permasalahannya," jelasnya.

Para preman tersebut selama ini melakukan aksi pemalakan terhadap para sopir angkot untuk berhura-hura dan membeli minuman keras.

"Sementara kami susah-susah mencari uang untuk makan, tetapi mereka seenaknya meminta uang untuk membeli minuman keras," katanya.

Ia berharap pihak kepolisian menindak lanjuti aksi premanisme yang marak terjadi terhadap para sopir angkot di Kota Padang.

"Kami harap pihak berwajib menyelesaikan kasus ini, karena bila dibiarkan preman tersebut akan semakin banyak memakan korban," katanya.

Sopir angkot lainnya, Hendri (45) menjelaskan aksi ini akan dilakukan sampai jenazah rekan meraka tiba dari rumah sakit Bhayangkara Padang menuju rumah duka untuk segera dimakamkan.

"Kami melakukan aksi ini sampai jenazah rekan kami datang dan siap dimakamkan, mungkin sekitar jam 14.00 Wib siang ini," katanya.

Ia berharap aksi solidaritas mereka tidak dinilai buruk oleh masyarakat sekitar.


"Tetapi jika tidak ada aksi seperti ini dengan cara apa lagi menyampaikan bahwa kami juga ikut berkabung, dan agar aparat kepolisian segera melakukan tindakan," tutupnya. (*)