KSAD: Ekspedisi NKRI akan Terus Dilakukan

id KSAD, Jenderal TNI Mulyono, Ekspedisi, NKRI

Jakarta, (Antara Sumbar) - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono, mengungkapkan ekspedisi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) akan terus dilakukan pada tahun depan mengingat pemerintah masih membutuhkan data temuan untuk diteliti.

"Pemerintah memandang ekspedisi NKRI masih dianggap perlu, sehingga pada 2017 ekspedisi NKRI akan dilakukan kembali, yakni Ekspedisi NKRI Koridor Papua Selatan, yang mencakup Merauke," kata KSAD usai memimpin acara Penutupan Ekspedisi NKRI Koridor Papua Barat, di Mako Kopassus Cijantung, Jakarta Timur, Jumat.

Ekspedisi NKRI Ke-6 yang dilakukan di Papua Barat, kata dia, berjalan dengan aman, lancar dan sukses, sehingga diharapkan hasil-hasil temuan dapat dimanfaatkan oleh akademisi, mahasiswa, prajurit, pemerintah daerah, pemerintah pusat dan kementerian/lembaga terkait.

"Terima kasih kepada semua penyelenggara, penggagas ekspedisi dan lainnya yang telah membantu pelaksanaan ekspidisi NKRI di Papua Barat sehingga berjalan dengan sukses," kata Jenderal TNI Mulyono.

Hasil dari kegiatan Ekspedisi NKRI Koridor Papua Barat 2016, diantaranya, penjelajahan mencapai target jarak yang ditentukan yaitu 2.724 kilometer dengan mendapatkan 386 data temuan, flora fauna sebanyak 3.611 spesies (flora 1.582 spesies dan fauna 2.029 spesies), kehutanan 811 titik daerah yang mengalami kerusakan dan melaksanakan reboisasi/penanaman pohon sebanyak 4.580 pohon.

Selain itu, geologi 783 data temuan, potensi bencana 457 titik, sosial budaya 2.535 data temuan, dan pengabdian masyarakat dapat dilaksanakan 1.814 kegiatan terdlri dari kegiatan dengan sasaran fisik sebanyak 653 kegiatan dan kegiatan dengan sasaran non fisik sebanyak 1.161 kegiatan.

"Hasil pendataan dan kegiatan ekspedisi ini dilaporkan kepada Pemda dan pemerintah pusat guna dijadikan sebagai sumbang saran dalam perencanaan kegiatan ataupun penentuan kebijakan arah pengembangan pembangunan daerah dan nasional. Hasil tersebut juga akan dituangkan dalam suatu bentuk tulisan buku popular yang tentunya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas, baik untuk kepentingan penelitian lanjutan maupun referensi pustaka. Saya berharap hasil temuan yang dibukukan nantinya tidak hanya sekedar disimpan di lemari, tapi bisa dimanfaatkan oleh pemerintah, akademisi dan lainya," jelas mantan Pangkostrad ini.

Kegiatan ekspedisi di Papua Barat melibatkan 1.193 orang peserta dari pusat maupun daerah. Tahun 2016 lni Kopassus menggandeng Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Rl, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LlPl), Kementerian/Lembaga terkait, Pemerintah Provinsi Papua Barat, Rektor dan Kepala Perguruan Tinggi, Tenaga Ahli dan seluruh pihak yang mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan Ekspedisi NKRl Koridor Papua Barat 2016.

Ekspedisi NKRI Koridor Papua Barat dilakukan di delapan titik, yakni Subkorwil 1 Tambrauw (Kabupaten Tambrauw), Subkorwil 2 Sorong (Kabupaten Sorong dan Kabupaten Raja Ampat), Subkorwil 3 Sorong Selatan (Kabupaten Sorong Selatan dan Kabupaten Maybrat), Subkorwil 4 Manokwari Selatan (Kabupaten Manokwari Selatan dan Kabupaten Pegunungan Arfak), Subkorwil 5 Bintuni (Kabupaten Teluk Bintuni), Subkorwil 6 Wondama (Kabupaten Teluk Wondama), Subkorwil 7 Fakfak (Kabupaten Fakfak), Subkorwil 8 Kaimana (Kabupaten Kaimana).

Jenderal bintang empat ini menambahkan, ekspedisi NKRI Koridor Papua Barat 2016 bertujuan untuk meningkatkan potensi pertahanan nasional, meningkatkan wawasan kebangsaan dan bela negara, meningkatkan pelayanan kesehatan dan bakti sosial, mendata dan meneliti potensi sumber daya alam, memperkokoh persatuan dan kesatuan nasional, memberikan teladan kepada masyarakat untuk menjaga kelestarian alam, mengembangkan potensi wlayah yang belum maksimal.

Selain itu, membangun infrastruktur di pedalaman/daerah terpencil dan terisolir, mendukung program Nawaclta Preslden Rl Joko Wldodo dan merealisaslkan program Revolusi Mental dalam bentuk kegiatan penjelajahan, penelitian dan pengabdian masyarakat nyata.

"Dengan adanya ekspedisi ini, kita bisa melakukan pembinaan kepada masyarakat tentang wawasan kebangsaan dan bela negara untuk mencegah masuknya paham-paham yang dapat merusak ideologi bangsa di tengah masyarakat, khususnya masyarakat yang tinggal di daerah terpencil," tuturnya.

Ekspedisi NKRI Papua Barat merupakan Ekspedisi NKRI ke-6, setelah Ekspedisi Bukit Barisan 2011, Ekspedisi Khatullstiwa 2012, Ekspedisi NKRI Koridor Sulawesi 2013, Ekspedisi NKRI Koridor Maluku dan Maluku Utara 2014, serta Ekspedisi NKRI Koridor Kepulauan Nusa Tenggara 2015, dengan tetap mengusung tema 'Peduli dan Lestarikan Alam Indonesia'.

TNI dalam hal ini Kopassus ditunjuk sebagai penyelenggara Ekspedisi NKRI dengan melibatkan seluruh komponen bangsa, balk TNI/Polrl, akademisi, LSM, kementerian/lembaga, mahasiswa dari 54 Universitas seluruh Indonesia dan masyarakat yang berasal dari pusat maupun daerah dimana ekspedisi tersebut diselenggarakan.

Pada acara penutupan itu juga dilakukan demo free fall (terjun bebas militer) diikuti oleh peserta ekspedisi dari TNl AD, TNl AL, TNl AU dan Polri dengan materi flying formation sport dan military parachuts, diantaranya lima penerjun membawa bendera Merah Putih, Mabes Polri, Kemenko PMK, Ekspedisi NKRI 2016 dan Bendera Provinsi Papua Barat. (*)