Garuda Indonesia Buka Penerbangan Nonstop Shanghai-Denpasar

id Garuda Indonesia

Beijing, (Antara) - Perusahaan penerbangan Garuda Indonesia segera membuka layanan penerbangan reguler nonstop Shanghai-Denpasar mulai 13 Januari 2016.

Wakil Presiden Garuda Indonesia wilayah Tiongkok I Wayan Subagia kepada Antara di Beijing, Selasa mengatakan penerbangan Shanghai-Denpasar akan dilakukan tiga kali sepekan menggunakan armada Airbus-330.

"Bali, masih menjadi destinasi favorit bagi mayoritas warga Tiongkok yang berlibur ke Indonesia, sehingga Garuda akan terus meningkatkan frekuensi penerbangan langsung ke Bali, baik melalui penerbangan reguler, maupun penerbangan tak berjadwal," kata I Wayan Subagia.

Garuda Indonesia selama ini melayani penerbangan reguler Beijing-Jakarta (tiga kali sepekan), Shanghai-Jakarta dan Guangzhou-Jakarta, masing-masing tujuh kali sepekan.

Sejak Januari 2013 maskapai plat merah tersebut membuka penerbangan reguler nonstop Beijing-Denpasar sebanyak empat kali sepekan, dan menjelang akhir 2015, membuka penerbangan sejenis dengan rute Guangzhou-Denpasar.

Selain itu,Garuda Indonesia juga membuka penerbangan tak berjadwal menjelang liburan Tahun Baru Imlek dan liburan musim panas dari sebelas kota di Tiongkok ke Bali.

"Minat warga Tiongkok untuk ke Bali, masih tinggi, dan Garuda berupaya memberikan kemudahan serta kenyamanan bagi mereka untuk datang ke Bali. Tentu, kami juga mempromosikan destinasi lain di Indonesia," kata Subagia.

Ia berharap, dengan pembukaan penerbangan dari beberapa kota di Tiongkok ke Bali, baik berupa penerbangan reguler maupun penerbangan tak berjadwal, akan mampu mendukung peningkatan jumlah kunjungan turis Tiongkok ke Indonesia sebanyak sepuluh juga orang dalam lima tahun sejak 2015.

Bali populer

Biro Pariwisata Tiongkok mencatat Bali, sebagai salah satu destinasi wisata populer bagi masyarakat Tiongkok selama liburan Natal dan Tahun Baru 2016.

"Bali menjadi destinasi wisata popular yang dikunjungi, selama liburan Natal dan Tahun Baru, selain Pukhet (Thailand), Maladewa, dan Saipan," demikian laporan biro tersebut, tanpa menyertakan angka pasti jumlah turis Tiongkok ke masing-masing, destinasi tersebut.

Sedangkan untuk destinasi domestik, warga Tiongkok banyak berlibur ke daerah Yunnan, dan beberapa daerah lainnya dengan kualitas usaha lebih baik, mengingat Beijing dan kota lain di Tiongkok memiliki kadar polutan cukup tinggi. (*)