Ukraina Berkabung Atas Pembunuhan Tokoh Oposisi Rusia

id Ukraina Berkabung Atas Pembunuhan Tokoh Oposisi Rusia

Kiev, (Antara/AFP/Reuters) - Kiev pada Sabtu berkabung atas pembunuhan pemimpin oposisi Rusia Boris Nemtsov, yang ditembak mati di Moskow beberapa jam setelah menyerukan orang memrotes Vladimir Putin atas perang di Ukraina. Presiden Petro Poroshenko, yang menulis di Facebook, menyebut Nemtsov "jembatan" di antara kedua negara itu pada masa sulit. "Saya ingat senyumannya dan pemikiran beraninya. Dia salah satu di antara sedikit orang yang Anda bisa sebut teman," kata Poroshenko, "Ia jembatan di antara Ukraina dan Rusia. Tembakan pembunuh telah menghancurkannya. Saya fikir ini bukan kecelakaan." Menteri Luar Negeri Pavlo Klimkin menyatakan rasa kagetnya atas pembunuhan itu dan memberikan pujian atas kritik sengit terhadap Putin. "Saya sungguh kaget. Tak ada teman yang lebih besar dari Ukraina di Rusia," kata menteri itu di Twitter, "Dialah orang yang tangannya Anda selalu ingin jabat." Partai Batkivshchyna pimpinan mantan Perdana Menteri Ukraina Yulia Tymoshenko mengutuk "pembunuhan keji" terhadap peengeritik Kremlin itu. "Pembunahan tersebut terhadap salah satu dari sedikit politisi yang demokratis di Rusia membuktikan bahwa negara itu sedang berada di ujung kehancuran," katanya dalam pernyataan. Pembunuhan Nemtsov terjadi hanya beberapa meter dari Kremlin Jumat malam dan merupakan salah satu pembunuhan tingkat tinggi dalam masa kekuasaan Putin selama 15 tahun. Nemstsov, 55 tahun, ditembak penyerang mengendarai mobil putih ketika berjalan melintasi jembatan di sungai Moskow di bagian tengah Moskow dengan seorang wanita, yang tak terluka, sebelum tengah malam Jumat, kata polisi. Polisi menutup jembatan itu, tempat ceceran darah Nemstsov masih terlihat. Tempat kejadian tersebut, dekat dengan dinding merah Kremlin dan Lapangan Merah, selama dua jam setelah pembunuhan itu mirip suasana Rusia pada 1990-an setelah keruntuhan Uni Soviet komunis. Dari Paris, kantor berita AFP melaporkan Presiden Prancis Francois Hollande pada Sabtu mengutuk pembunuhan Nemtsov, yang menyebutnya seorang "pembela demokrasi". Dalam reaksi pertama dari Eropa setelah mantan deputi perdana menteri itu ditembak mati di Msokow Jumat malam, Hollande menyebutnya suatu "pembunuhan menyakitkan". Pengritik keterlibatan Rusia di Ukraina itu adalah "pembela demokrasi yang berani yang bertekad memerangi korupsi", kata kanator kepresidenan dalam pernyataan. Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada Jumat mengutuk pembunuhan keji dan brutal Nemtsov, yang ia pernah bertemu dalam satu lawatan ke Moskow dan menyerukan Moskow melakukan penyelidikan terbuka. (*/sun)