Pengukuhan Datuk di Nagari Sarojo

Bukittinggi, (ANTARA) - Nagari Guguak Tabek Sarojo, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam 'baralek gadang batagak penghulu" di Medan Nan Bapaneh yakni, di lapangan hijau Guguk Tinggi, Sabtu (27/2). Sebanyak 47 orang putra terbaik di Nagari itu dilewakan gelarnya sebagai datuk, atau sebagai pemimpin di kaumnya. Gelar datuk untuk 11 suku yang ada di Nagari setempat. Misalnya, dari suku Pisang sebanyak 11 orang datuk, Sikumbang 11 orang datuak, Koto delapan orang datuak, Guci tiga orang datuk, Pili satu orang datuak. Disamping itu suku Caniago tiga orang datuk, Tanjuang tiga orang datuk, Melayu satu orang datuk, Jambak satu orang datuk, Selayan satu orang datuk dan Suku Payo Bada satu orang datuk. Dari 47 orang datuk dilewakan kaumnya, dua diantaranya merupakan orang penting di tanah air. Sehingga 'alek batagak penghulu' kali ini merupakan 'alek' terbesar sepanjang 'alek batagak penghulu' digelar di Sumatera Baret (Sumbar). Dua orang penting di tanah air Indonesia itu yakni, H. Tifatul Sembiring Dt Tumanggung dari suku koto, menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informasi RI, serta H. Irman Gusman Dt Rajo nan Labiah dari suku pisang sebagai Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Acara 'batagak penghulu' itu dihadiri sejumlah anggota DPR-RI, DPRD Propinsi Sumbar dan DPRD Kabupaten/kota, Gubernur Sumbar, Bupati/kota se-Sumbar, Direktur Telkom serta dari LKAM Sumbar, Dalanal, Kapolda, Kodim 0304 Agam dan Polres Bukittinggi. Tifatul Sembiring Dt Tumanggung dari persukuan koto diangkat sebagai datuk dari kaumnya, memang ia adalah keturunan dari Nagari Guguak Tabek Sarojo. Dimana ibunya adalah orang asli Guguk Tinggi. Di 'minangkabau' yang mana sistem kekeluargaan matrilineal (keturunan ibu,red), jelas Tifatul Sembiring memiliki hubungan kait yang sangat kuat dengan Nagari Guguk Tabek Sarojo. Dengan demikian gelar Dt Tumanggung yang dilewakan kepadanya sangat tepat. Wakil Ketua KAN Guguk Tabek Sarojo, H.M. Dt Rajo Api, menyebutkan, prosesi melewakan gelar datuk bagi 11 suku di Nagari Tabek Sarojo, memang datuk di 11 suku masing-masing sudah lama kosong. Di kaum suku koto, sebelum pengangkatan Tifatul Sembiring sebagai datuk Tumanggung. Gelar Datuk Tumanggung lebih 70 tahun kosong dikaumnya.(ham)