Padang Aro, (Antara) - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Institution Concervation Society (ICS) Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), menemukan dua ekor harimau Sumatera mati karena terkena ranjau jerat yang dipasang oleh oknum tak bertanggung jawab sepanjang 2014. Direktur Eksekutif ICS Solok Selatan, Salpayandri di Padang Aro, Senin, mengatakan, selama 2014 ditemukan harimau Sumatera yang terjerat sebanyak tiga ekor dan dua diantaranya mati sedangkan satu lagi bisa diselamatkan. "Dua ekor harimua tersebut mati karena sudah lama terkena ranjau jerat sehingga binatang tersebut tidak lagi makan hingga beberapa hari," jelasnya. Dia menyebutkan, harimau yang mati tersebut ditemukan di Kabupaten Dharmasraya dan di Dusun Tangah, Kecamatan Sangir Batang Hari, Kabupaten Solok Selatan. Untuk harimua yang terkena ranjau jerat di Dusun Tangah, kata dia, sempat dibawa ke kebun binatang Bukittinggi dan mati di sana karena kekurangan cairan. Sedangkan satu ekor lagi, katanya, berhasil dilepaskan karena masih baru kena jerat yaitu di Jorong Abai, Kecamatan Sangir Batang Hari. Selain itu, katanya, ICS juga menemukan tiga konflik manusia dengan beruang di Jorong Tandai, Kecamatan Sangir dan Abai kabupaten itu. "Beruang madu yang ditemukan di Jorong Tandai mati sedangkan yang di Abai berhasil dilakukan pengusiran ke habitatnya," jelasnya. Menurut dia, masih banyak harimua maupun binatang yang dilindungi terkena ranjau jerat yang dipasang oleh manusia tetapi tidak berhasil ditemukan. Ia mengungkapkan, kamera trap yang dipasang oleh ICS di berbagai tempat juga banyak yang hilang ataupun dirusak. "12 unit kamera trap yang kami pasang di berbagai tempat hilang dan beberapa juga rusak dan diduga dilakukan oleh para pemburu binatang dilindungi," katanya. Ia mengatakan, di daerah Solok Selatan sebetulnya banyak hidup binatang yang dilindungi dan ada beberapa yang terekam oleh kamera trap. Sebagai contoh, katanya, hewan yang sudah sangat langka yaitu anjing hutan berhasil direkam oleh kamera trap di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). "Anjing hutan ini sudah sangat sulit ditemukan dan kamera trap yang kami pasang merekam satu ekor di kawasan TNKS," tambahnya.(*/rik)
Berita Terkait
Istana minta warga lapor ke BGN jika temukan penipuan berkedok MBG
Senin, 13 Januari 2025 13:06 Wib
RS Polri temukan kekerasan benda tajam pada jenazah Sandy Permana
Senin, 13 Januari 2025 10:13 Wib
Dinas Pertanian Agam temukan PMK 99 kasus selama 2024
Rabu, 8 Januari 2025 17:49 Wib
BKK Padang temukan jemaah umrah gunakan sertifikat meningitis palsu
Jumat, 3 Januari 2025 17:52 Wib
Polisi Temukan Mayat di Depan Polsek IV Jurai Pesisir Selatan
Senin, 30 Desember 2024 15:28 Wib
Dinkes Pesisir Selatan temukan 1.076 Kasus TBC pada 2024
Rabu, 18 Desember 2024 14:57 Wib
Tim SAR temukan jenazah nelayan hilang di Pesisir Selatan
Rabu, 11 Desember 2024 17:45 Wib
Dinkes temukan peningkatan kasus DBD di Pesisir Selatan
Rabu, 11 Desember 2024 17:44 Wib