Semburan Lumpur di Jambi Berhasil Dihentikan

id Semburan Lumpur di Jambi Berhasil Dihentikan

Jambi, (Antara) - Semburan lumpur bekas pekerjaan seismik (peledakan) sumber minyak oleh PT Elnusa di Desa Muaro Pijoan, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi berhasil dihentikan dengan cara dicor semen. Media Realtion Pertamina EP, Panji dalam rilisnya yang diterima Antara Jambi, Senin menyebutkan, lubang air akibat seismik yang menyemburkan lumpur berhasil ditutup dan dihentikan pada Sabtu sore (11/10). Penutupan lubang dengan cara dicor semen itu dilakukan oleh tim Pertamina EP Field Jambi yang turun ke lokasi setelah mendapat laporan. "Berdasarkan pantauan hingga kini tidak ada lagi air yang keluar dari lubang tersebut, dan tim Pertamina EP akan terus memantau," kata Panji. Sementara itu, Kepala Desa Muaro Pijoan, M Dhani ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa lubang yang mengeluarkan air bercampur lumpur akibat aktivitas seismik di eks Taman Setiti sudah ditutup dengan cara dicor semen. Kondisi terakhir, air dan lumpur sudah dikeringkan, setelah itu ditimbun dengan batu dan dicor dengan semen oleh tim Pertamina EP. "Kita lihat saja nanti, mudah-mudahan air bercampur lumpur itu tidak mengalir lagi," katanya. Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kabupaten Muarojambi, katanya, juga telah mengambil sampel lumpur yang mengalir di Desa Muaro Pijoan, Kecamatan Jaluko itu. "Dampak lingkungannya masih harus dicek di laboratorium oleh Pertamina," kata Kepala KLH Muarojambi, A Gani. Sebelumnya dilaporkan, akibat kegiatan seismik yang dilakukan PT Elnusa telah menimbulkan genangan lumpur di atas lahan eks Taman Setiti seluas satu hentare. Lumpur bercampur air tersebut juga mengalir ke Sungai Pijoan yang alirannya sampai ke Sungai Batanghari. Akibat aliran lumpur itu, produksi batu bata masyarakat setempat menjadi terganggu, warga mengkhawatirkan ada efek lain, terutama air bersih dan kesehatan. Gubernur Jambi Hasan Basri Agus saat meninjau lokasi pada Jumat (10/10) menyatakan akan memanggil PT Elnusa terkait munculnya semburan lumpur di Desa Muaro Pijoan itu. "Saya akan panggil Elnusa, sebagai perusahaan yang melaksanakan ekplorasi, mengapa mereka lambat menangani, itu yang akan kita tanya," katanya. Gubernur sempat menyesalkan pihak perusahaan yang berjanji akan menyelesaikan permasalahan setelah lebaran, tapi sampai sekarang belum dilakukan, sementara komunikasi dengan Pertamina juga lambat. Namun, Pertamina sudah berjanji akan menurunkan petugasnya dari Jakarta untuk turun ke lapangan (lokasi) dan tim Pertamina EP akan segera menutup lubang dengan semen. (*/jno)