Nusa Dua, (Antara) - Kepolisian Resor Kota Denpasar telah mengamankan rekaman kamera pengawas CCTV Hotel St Regis Nusa Dua untuk melengkapi bukti penyelidikan kasus pembunuhan warga negara Amerika Serikat yang jasadnya ditemukan di dalam koper. "CCTV telah kami amankan untuk mempelajari kasus pembunuhan itu," kata Kepala Polresta Denpasar Komisaris Besar Djoko Hariutomo di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Rabu. Menurut dia, dari rekaman kamera pengawas itu diharapkan membantu proses penyelidikan pihak kepolisian dalam mengungkap kasus yang mengegerkan pariwisata Bali itu. Sebelumnya Djoko mengungkapkan bahwa pada pemeriksaan awal terhadap Schaffer Tommy (21) yang diduga menjadi pelaku pembunuhan itu, pria bertubuh tinggi tersebut tidak mengaku melakukan pembunuhan sadis pada Selasa (12/8). "Menurut dia (Tommy) katanya ada orang yang menyekap dan menyandera dia di kamarnya. Katanya ada enam orang dengan membawa parang. Mereka diikuti dan meminta uang, tetapi ini tidak sesuai dengan fakta yang kami dapatkan," ucapnya. Kejanggalan lain juga ditemukan polisi karena di saat kejadian, Tommy bersama sang kekasih Louis malah melarikan diri dari Nusa Dua dan menginap di salah satu hotel di kawasan Kuta. Sementara itu pada Rabu siang sekitar pukul 11.00 Wita, seorang perwakilan dari Kantor Konsuler Amerika Serikat di Denpasar, Bali, mengunjungi warganya yang diduga menjadi pelaku pembunuhan terhadap Sheila Von Weise (64) yang jasadnya ditemukan di dalam koper. Namun pria berambut putih itu enggan memberi nama kepada awak media termasuk tidak mau berkomentar terkait kunjungannya ke Polsek Kuta Selatan. "Dia hanya memberikan dukungan moral saja kepada warganya," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Bali Komisaris Besar Refi Frinandi ditemui di Polsek Kuta Selatan, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Rabu. Dengan mengenakan stelan jas berwarna krem, pria paruh baya yang kerap dipanggil Mr. Joe itu datang Polsek Kuta Selatan sekitar pukul 11.00 Wita dan langsung menemui kedua orang yang diduga menjadi pelaku pembunuhan yakni Schaffer Tommy (21) dan Heather Louis (19). Sesekali ia melarang awak media mengambil gambar kedua orang tersebut karena dikhawatirkan mengganggu psikologis muda-mudi asal Chicago itu. (*/jno)
Polisi Amankan CCTV Bukti Pembunuhan Warga Amerika
Ilustrasi.
