Kuala Lumpur, (Antara) - Identitas penata laksana rumah tangga asal Indonesia yang ditemukan tewas bersama dua balita anak majikannya di Taman Sri Putra, Kuang, Sungai Buloh, Malaysia sudah dikenal setelah pihak keluarga memastikan jenazah itu adalah Ernesta Ruto (35). "Benar dia adik ipar saya. Namanya Ernesta Ruto," demikian dikatakan Yakobus seusai melihat jenazah yang oleh pihak keluarga dipanggil Nesta di kamar jenazah, Rumah Sakit Sungai Buloh, Selangor, Malaysia, Jumat. Sementara penata laksana rumah tangga (PLRT) Ernesta oleh majikannya dipanggil Agnes. Yakobus, kakak ipar korban tewas tersebut tidak mampu menahan air matanya seusai melihat jenazah adik iparnya. Pria berusia 45 tahun ini, harus menempuh perjalanan jauh dari sebuah perkebunan di Pahang (tiga jam dari Kuala Lumpur), tempat dia bekerja untuk memastikan berita yang dilihat dalam tayangan televisi dan media massa di Malaysia itu benar-benar adik iparnya. Bahkan dia melarang istrinya yang adalah kakak dari Ernesta itu untuk ikut ke rumah sakit karena khawatir akan shock. "Saya larang istri ikut tapi saya bawa keponakan saya, Irvan Vaso yang juga mengenal baik Ernesta untuk menemani," ungkapnya. "Tadi saya sudah telepon istri, dan dia bilang ingin mengantar jenazah adiknya itu pada saat nanti akan dipulangkan ke kampung halaman," jelasnya. Kampung halaman Nesta yaitu Desa Meli Baru, Kecamatan Soa, Kabupaten Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur. Menurut Yakobus, adik iparnya orangnya penurut, tidak suka marah dan selama bekerja menjalankannya dengan baik sehingga sampai berita ini diterima belum pernah dia mendengar hal yang kurang baik darinya. "Selama ini kami mengenalnya sebagai sosok yang baik," ungkap dia dengan menambahkan dirinya sudah hampir dua tahun belakangan ini tidak pernah berkomunikasi dengannya. Tapi keponakan saya ini sempat berjumpanya saat perayaan natal di sebuah gereja setahun lalu. Sementara itu, pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur akan membantu pengurusan pemulangan jenazah Ernesta ke kampung halamannya. "Kami akan urus kepulangan jenazah tersebut. Kini sedang mendata nama dan alamat keluarga yang bisa dihubungi sebagai pihak keluarga yang akan menerima kedatangan jenazah di tanah air," kata Koordinator Fungsi Konsuler KBRI Kuala Lumpur, Dino Nurwahyudin yang turut serta mengantarkan pihak keluarga ke rumah sakit Sungai Buloh. Dijelaskannya, pemulangan jenazah akan diupayakan secepatnya yakni setelah proses pemeriksaan oleh pihak kepolisian sudah selesai. Punya anak Ernesta Ruto ini, sudah sejak tahun 2009 sudah bekerja di Malaysia. Dia bekerja sebagai pembantu rumah di sebuah keluarga di Kuala Lumpur dan selanjutnya pindah kerja tapi masih di kawasan Kuala Lumpur. Baru pada majikan yang tempat peristiwa terjadi itu, dia sudah bekerja sekitar satu setengah tahun lebih. Ditempat tersebut ada seorang lagi WNI yang bekerja disana, namun tak lama kemudian dia berhenti karena mengikuti suami yang bekerja di Johor. Dari pengakuan Yakobus, Ernesta ini memiliki seorang anak lelaki berumur tiga tahun yang kini bersama suaminya di kampung halaman. "Anak tersebut lahir di Malaysia, tapi setelah itu, dia dan suaminya pulang ke tanah air, tapi tak lama berselang dia balik lagi ke Malaysia, sementara suami dan anaknya tetap tinggal di kampungnya," ungkap dia. Tadi, lanjut dia, setelah saya melihat jenazah, maka dirinya menghubungi suami Ernesta dan seakan tidak percaya kalau yang tewas itu adalah istrinya. "Saat saya kabari bahwa betul istrinya, dia bilang tidak percaya," kata Yakobus. Sebelumnya, media massa terbitan Kuala Lumpur memberitakan seorang penata laksana rumah tangga (PLRT) asal Indonesia ditemukan tewas bersama dua balita anak majikannya di rumah mereka di Taman Sri Putra, Kuang, Sungai Buloh, Malaysia. Mayat Koay Jia Hong (5) ditemukan tewas dengan tangan memegang "remote control" atau alat kawalan jauh televisi di tingkat atas rumah tersebut. Sementara adik tirinya Melvin Selvan Joseph (18 bulan) ditemukan tewas bersama pembantu rumah yang dikenali sebagai Agnes (35) di kamar pembantu rumah itu. Ketiga korban ditemukan tewas dengan luka di leher pada Selasa (25/2) sekitar pukul 19.30 waktu setempat oleh neneknya yang baru pulang dari berdagang. (*/sun)

Pewarta : 22
Editor :
Copyright © ANTARA 2024