Muaro (Antaranews Sumbar) Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) 3 in 1 pembuatan hiasan busana dengan mesin bordir manual angkatan 1 yang dilaksanakan di Balai Diklat Industri (BDI) Padang yang diikuti sebanyak 70 peserta dari Kabupaten Sijunjung sudah berakhir.
Penutupan secara resmi oleh Bupati Sijunjung Yuswir Arifin, Senin, setelah sebelumnya para peserta asal Lansek Manih menimbah ilmu selama 21 hari terhitung sejak Senin, 16 Januari 2018.
Acara penutupan ini juga ditandai dengan penyerahan hadiah kepada tiga peserta terbaik yang diperoleh peringkat pertama oleh Juliadi dengan nilai 87,84 dari Nagari Tanjuang Bonai Aur.
Selanjutnya peringkat kedua disusul oleh Irda Ningsih dengan nilai 87.03 dari Nagari Muaro dan peringkat ketiga Ratna Yulia Astia dengan nilai 86,97 dari Nagari Tanjuang Bonai Aur.
Acara penutupan ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM (Dagperinkop dan UKM) Kabupaten Sijunjung yang diwakili Kepala Bidang Perindustrian, Hendri Nurka, Kepala Bagian Humasy Henry Chaniago, S. Sos, Kepala BDI Padang, Hendro Kuswanto, Wali Nagari Tanjuang Bonai Aur, Wali Nagari Tanjung Labuah serta undangan lainnya.
Dalam sambutannya Bupati Yuswir Arifin mengucapkan terima kasih kepada BDI Padang yang telah bekerja sama dan membantu atas terlaksananya diklat pada hari ini.
Bupati juga mengharapkan kepada peserta agar setelah selesainya pelatihan ini jangan sampai berhenti disitu saja, kalau dapat membuka usaha sendiri di daerah masing masing, karna nanti akan ada tindaklanjut dari dinas terkait dan diharapkan di Kabupaten Sijunjung ini betul betul menjadi sentra bagi kerajinan ini nantinya.
Ia juga berpesan agar setelah mengikuti diklat ini diharapkan peserta diklat ini menjadi pembordir mandiri dan menghasilkan produk bordir yang bersaing dengan produk bordir dari dalam maupun luar Sijunjung.
Kepala BDI Padang Hendro Kuswanto dalam sambutannya juga tidak lupa mengucapkan selamat kepada peserta diklat yang telah mengikuti pelatihan selama 21 hari ini,mudah mudahan menjadi motifasi sesuai dengan ilmu yang telah didapatkan untuk membantu perekonomian di daerah nya masing masing.
Hendro juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Pemda Sijunjung yang telah proaktif dalam mengirimkan pengrajinnya. Sehingga BDI juga bisa memberikan peluang dan peserta yang banyak bagi Kabupeten Sijunjung pada saat ini.
Kabid Perindustrian Hendri Nurka dalam laporannya menyampaikan bahwa dari 70 peserta yang mengikuti diklat ini, 2 (dua) orang mengundurkan diri karena sakit,tersisa sebanyak 68 orang dan alhamdulillah semua berhasil dengan hasil yang baik, kata hendri.***
Berita Terkait
Produksi tas bordir khas Aceh
Rabu, 30 Oktober 2024 15:56 Wib
Kisah sukses Ref Irmawati lulusan SMP yang usaha sepreinya kini beromzet Rp140 juta
Minggu, 8 November 2020 18:00 Wib
Inovasi UMKM Sulaman Dan Bordir
Rabu, 7 Oktober 2020 11:47 Wib
Berpikir kreatif, penjahit ini beralih produksi masker di tengah pandemi COVID-19
Rabu, 6 Mei 2020 14:32 Wib
Ambun Suri sang penjaga Bordir Krancang Minangkabau dari Bukittinggi
Senin, 8 Juli 2019 7:08 Wib
PERMINTAAN BORDIR SUMBAR SEPI
Jumat, 4 Mei 2018 19:58 Wib
Pariaman promosikan sulaman dan bordir melalui Fashion Parade 2018
Sabtu, 7 April 2018 13:57 Wib
Wali Kota : Viralkan Bordir Kerancang
Sabtu, 7 Oktober 2017 17:01 Wib