Parit Malintang, (Antara Sumbar) - Jamaah Satariah Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, melaksanakan Shalat Idul Adha 1438 Hijriyah pada 3 September 2017.

         "Kita memang agak lambat dari tarikat lain," kata Khalifah ke 15 Syech Burhanudin, Hery Firmansyah di Ulakan Talakis, Kamis.

         Ia mengatakan keterlambatan tersebut karena tarikat itu menggunakan perhitungan hisab takwim khamsiah yaitu mengambil  huruf tahun dan dijumlahkan dengan huruf bulan.

         Berdasarkan perhitungan tersebut, lanjutnya maka 1 Zulhijah jatuh pada Jumat 25 Agustus 2017 sehingga Hari  Raya Idul Adha 1438 Hijriyah tarikat itu yaitu pada Minggu 3 September.

         Ia menyatakan meski hari raya tarikat tersebut lambat dari yang lain namun tidak ada perbedaan mendasar dalam syarat dan aturan dalam shalat serta melaksanakan pemotongan hewan kurban.

         "Perbedaannya hanya waktu penyelenggaraan saja," katanya.

         Ia mengatakan perbedaan waktu tersebut hendaknya tidak menjadi persoalan oleh masyarakat atau tarikat lainnya karena tujuan apa yang jamaah tarikat itu lakukan semata-mata untuk Allah SWT.

         "Jadi diharapkan perbedaan tersebut tidak menjadi bahan perdebatan," ujarnya.

         Sementara itu, salah seorang jamaah Satariah, Zainidar (56) mengatakan ia mengikuti tarikat tersebut karena mengikuti kedua orang tuanya.

         "Dan selama itu tidak merusak akhlak maka saya akan ikuti," kata dia.

         Ia mengatakan meski sejumlah tetangga mengejeknya karena mengikuti ajaran dalam Satariah tersebut namun dirinya akan tetap mengikuti ajaran tarikat itu. (*)

Pewarta : Aadiaat M S
Editor :
Copyright © ANTARA 2024