Jakarta, (Antara Sumbar) - Sebanyak 640 banjir terjadi sepanjang tahun 2017 yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia sehingga menjadikan bencana paling sering terjadi dan menelan korban jiwa serta hilang paling banyak.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho dalam konferensi pers di kantor BNPB Jakarta, Kamis (26/10), memaparkan banjir sejak Januari hingga 23 Oktober 2017 menelan 109 korban jiwa dan meninggal, 86 orang luka-luka, dan menyebabkan 1.889.368 orang mengungsi.
Seluruh banjir yang terjadi telah merendam 266.458 rumah, dengan yang mengalami rusak berat sebanyak 1.146 unit, rusak sedang 204, rusak ringan 1.055.
Sementara 483 fasilitas pendidikan, 317 fasilitas peribadatan, dan 70 fasilitas kesehatan terdampak akibat banjir.
Sutopo menerangkan Kabupaten Bandung dan Bandung Selatan merupakan daerah yang paling sering terjadi banjir sejak 2005 hingga 2017.
"Kabupaten Bandung dan Bandung Selatan bisa lima sampai 10 kali terendam banjir dalam setahun," kata Sutopo. Banjir di Kabupaten Bandung terjadi karena luapan dari Sungai Citarum.
Sutopo menjelaskan permasalahan penyebab banjir di Kabupaten Bandung sangat kompleks yang terdiri dari beberapa faktor penyebab.
Dia menerangkan beberapa penyebab ialah bantaran sungai yang sudah jadi pemukiman penduduk, sedimentasi atau endapan di sungai, kawasan hutan yang berkurang di hulu sehingga terjadi banjir.
"Banjir dan longsor yang terjadi itu karena akumulasi kerusakan lingkungan selama bertahun-tahun," kata Sutopo.
Sementara jumlah kejadian banjir sepanjang 2017 paling banyak terjadi di Jawa Timur 97 kejadian, diikuti Jawa Tengah dengan 96 kejadian banjir, dan Jawa Barat dengan 58 kali banjir.
Sementara wilayah-wilayah lain yang semakin rentan terjadi banjir ialah Aceh, Kota Medan, kawasan Riau yakni Sungai Siak; Kampar; Rokan, Jambi di Sungai Batanghari, Banten Sungai Ciujung dan Cisadane, Jakarta yang dilewati Sungai Ciliwung; Pesanggrahan; dan Angke, serta Jawa Barat yang dilalui Sungai Citarum; Cimanuk, Cikeas, dan daerah Bekasi.
Setelah banjir, bencana yang paling sering terjadi selanjutnya ialah puting beliung 533 kejadian, tanah longsor 488 kejadian, serta kebakaran hutan dan lahan 95 kejadian. (*)
Berita Terkait
Kadinkes Sumbar: Jumlah kasus diare di Pesisir Selatan sudah melandai
Rabu, 8 Mei 2024 7:45 Wib
Pj Wali Kota Sawahlunto Himbau Masyarakat Periksa Saluran Air Antisipasi Banjir
Selasa, 7 Mei 2024 15:15 Wib
Ini dampak sementara bencana banjir dan longsor di Sawahlunto
Minggu, 5 Mei 2024 5:01 Wib
Pemkot Sawahlunto langsung antarkan bantuan pada korban banjir dan longsor
Sabtu, 4 Mei 2024 19:23 Wib
Pemkot Sawahlunto gerak cepat tanggap bencana longsor dan banjir
Sabtu, 4 Mei 2024 17:51 Wib
Baznas Bukittinggi salurkan bantuan ke warga terdampak banjir Ngarai Sianok
Kamis, 2 Mei 2024 15:12 Wib
BMKG prakirakan potensi hujan lebat di 26 provinsi pada awal Mei
Rabu, 1 Mei 2024 5:35 Wib
Pemkab Solok susun strategi tutup tambang di Air Dingin cegah banjir
Senin, 29 April 2024 13:50 Wib