Jakarta, (Antara Sumbar) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis pagi, bergerak menguat tipis sebesar sembilan poin menjadi Rp13.324 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.333 per dolar Amerika Serikat (AS).
"Dolar AS melemah seiring dengan aksi jual pelaku pasar yang merespon negatif atas sikap dovish pejabat The Fed menjadi faktor yang menopang mata uang rupiah," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis.
Ia mengemukakan bahwa pejabat The Fed dari negara bagian Dallas menyatakan kenaikan bunga akan merugikan ekonomi Amerika Serikat sementara Ketua The Fed Minneapolis menyebutkan kenaikan suku bunga harus dilakukan secara hati-hati sekali.
Di sisi lain, ia menambahkan bahwa harga minyak dunia yang stabil juga turut menopang mata uang berbasis komoditas seperti rupiah. Terpantau harga minyak jenis WTI Crude berada di level 49,08 dolar AS per barel, dan Brent Crude di posisi 54,11 dolar AS per barel.
"Selain faktor kenaikan harga minyak, situasi geopolitik Korea yang masih panas juga turut memicu aksi jual dolar AS," katanya.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa pernyataan The Fed dimana laju inflasi Amerika Serikat yang masih tertahan juga turut membuat aset-aset berdenominasi dolar AS menjadi kurang menarik untuk diakumulasi.
"Inflasi AS yang tertahan akan membuat The Fed semakin ragu menaikan suku bunganya. Di sisi lain, permintaan atas mata uang hard currency yang bersifat safe haven selain dolar AS turut berimbas cukup negatif pada dolar AS dan berdampak positif pada rupiah," katanya. (*)
Berita Terkait
BI Sumbar harap cinta Bangga Paham Rupiah masuk kurikulum di Mentawai
Selasa, 23 April 2024 16:02 Wib
Pemerintah daerah antisipasi penggunaan mata uang asing di Mentawai
Selasa, 23 April 2024 12:49 Wib
Bank Indonesia jangkau daerah 3T untuk edarkan uang baru
Selasa, 23 April 2024 10:53 Wib
Rupiah Selasa pagi turun 7 poin menjadi Rp16.244 per dolar AS
Selasa, 23 April 2024 9:47 Wib
Rupiah Senin pagi naik 45 poin menjadi Rp16.215 per dolar AS
Senin, 22 April 2024 9:13 Wib
Sepekan, harga BBM imbas Iran-Israel hingga langkah BI jaga rupiah
Minggu, 21 April 2024 8:36 Wib
Ekspedisi Rupiah Berdaulat bantu percepat pertumbuhan ekonomi Mentawai
Jumat, 19 April 2024 18:29 Wib
Bank Indonesia tegaskan Ekspedisi Rupiah Berdaulat untuk jaga NKRI
Jumat, 19 April 2024 14:07 Wib