Bupati Minta Kemenperin Bangun Sentra-Kakao di Padangpariaman

id Kakao, Cokelat

Bupati Minta Kemenperin Bangun Sentra-Kakao di Padangpariaman

Biji kakao. (ANTARA FOTO)

Parit Malintang, (Antara Sumbar) - Bupati Padangpariaman, Sumatera Barat, Ali Mukhni meminta Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membangun sentra kakao di Malibou Anai, Kecamatan 2x11 Kayu Tanam, kabupaten setempat.

"Di sana kami punya tanah negera seluas 14 hektare sedangkan untuk pembangunan sentra kakao disediakan seluas 5 hektare," katanya di Parit Malintang, Rabu.

Ia menambahkan untuk pembangunan sentra kakao seluas lima hektare tersebut pihaknya telah mengajukan anggaran ke Kemenperin sebesar Rp18 miliar.

"Diharapkan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto berkenan merealisasikannya tahun depan," ujarnya.

Ia mengemukakan pendirian sentra kakao di Padangpariaman karena kabupaten itu memiliki lahan kakao dengan luas 20 ribu hektare.

Ia menerangkan komitmen penanam kakao dimulai sejak ditetapkanya Padangpariaman sebagai sentra kakao di Sumatera pada 2008.

Hal itu didukung dengan keberadaan pabrik mini coklat yang membantu industri kecil menengah (IKM) berbasis coklat dalam memproduksi dan mengolah kakao menjadi bubuk, pasta, coklat batang, dan permen.

Ia menyatakan berdasarkan penelitian kualitas kakao Padangpariaman merupakan salah satu yang terbaik di dunia karena memiliki kadar lemak yang tinggi.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan setempat, Yurisman Yakub, mengatakan produksi kakao di daerah itu mencapai lima ton per bulan.

Untuk meningkatkan produksi kakao di daerah itu, pihaknya akan melakukan peremajaan serentak melalui teknik sambung samping atau sambung pucuk.

Ia mengharapkan melalui gerakan peremajaan kebun kakao tersebut maka dapat meningkatkan produksi kakao daerah itu yang sejak beberapa tahun terakhir mengalami penurunan.

Kepala Dinas Penanam Modal Pelayanan Terpadu dan Perindustrian setempat, Hendra Aswara mengemukakan pihaknya telah menjalin kerja sama dengan bebagai pihak guna mempermudah pemasaran produk kakao asal daerah itu.

"Kita telah kerja sama dengan sejumlah hotel, minimarket, dan sejumlah IKM di Sumbar," ujarnya.

Ia meminta dukungan dari seluruh pihak agar daerah itu menjadi salah satu penghasil produk kakao terbesar di Indonesia. (*)