530 Rumah Warga Padangpariaman Belum Teraliri Listrik

id Listrik

530 Rumah Warga Padangpariaman Belum Teraliri Listrik

Salah seorang warga berdiri di depan rumah yang belum teraliri listrik di Korong Ladang Laweh, Nagari Sicincin, 2x11 Enam Lingkung, Kabupaten Padangpariaman, Rabu (5/8). Berdasarkan data Dandim 0308 Pariaman Letkol Arh. Hermawansyah yang memerintahkan Bintara Pembina Desa di daerah itu ada sekitar 530 rumah di Padangpariaman belum teraliri listrik yang tersebar di 17 kecamatan di daerah itu. (ANTARA SUMBAR/Aadiaat M. S. )

Parit Malintang, (Antara Sumbar) - Sebanyak 530 rumah warga di Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat belum teraliri listrik yang keberadaannya tersebar di 17 kecamatan di daerah itu.

"Data tersebut yang kami peroleh setelah prajurit dikerahkan untuk pendataan," kata Dandim 0308 Pariaman, Letkol Arh. Hermawansyah di Parit Malintang, Sabtu.

Ia mengatakan pendataan tersebut merupakan tindaklanjut dari Program Bukit Barisan Bersinar yang digagas oleh Kodam I Bukit Barisan.

Dari pendataan tersebut, lanjutnya ditemukan rumah yang tidak teraliri listrik disebabkan oleh dua faktor yaitu karena kabel Perusahaan Listrik Negara (PLN) tidak terpasang di daerahnya dan pemiliknya tidak memiliki uang untuk membiayai pemasangan instalisasi listrik.

Menurutnya perlu pendataan lebih lanjut dari instansi terkait karena jumlah 530 rumah tersebut kemungkinan bisa bertambah.

Ia menyebutkan 175 rumah dari 530 rumah tersebut akan mendapatkan bantuan paket penerangan dari Yayasan Nawacita melalui program Listrik Mandiri Rakyat (Limar) yang dananya bersumber dari PT. Semen Padang.

"Paket penerangan untuk 175 rumah tersebut akan diserahkan pada 10 Agustus nanti," katanya.

Bantuan penerangan tersebut terdiri dari lampu, aki, kotak panel, serta genset. Masing-masing rumah mendapatkan satu paket penerangan yang harganya diperkirakan sekitar Rp3 juta per paket.

Terpisah, Wakil Bupati Padangpariaman, Suhatri Bur mengatakan untuk memastikan angka tersebut pihaknya akan memerintahkan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa setempat, pemerintahan tingkat kecamatan, dan nagari untuk berkoordinasi dengan pihak Kodim 0308 Pariaman.

Ia menjelaskan koordinasi tersebut dimaksudkan untuk mencari data akhir dari jumlah rumah yang belum teraliri listrik.

Data itu akan menjadi modal pihaknya untuk meminta bantuan kepada perusahaan serta Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah di wilayah itu.

Sementara itu, salah seorang warga Korong Ladang Laweh, Nagari Sicincin, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, Ramalah (75) mengharapkan bantuan peralatan penerangan di rumahnya.

"Saya tinggal dengan cucu dan penerangan saya hanya menggunakan petromaks," kata dia.

Untuk menyalakan petromaks dirinya membutuhkan minyak tanah yang harganya Rp12 ribu perliter dan bertahan sampai lima hari.

Ia mengatakan untuk membeli minyak tanah tersebut dirinya menitipkan kepada orang yang berladang di daerah itu.

"Namun jika orang itu tidak datang ke ladang terpaksa saya tanpa penerangan," ujar dia.

Ia mengatakan dirinya tidak bisa pindah ke daerah lain karena tanahnya hanya di situ dan tidak memiliki uang untuk membeli lahan atau menyewa rumah yang dilewati kabel PLN. (*)