New York, (Antara Sumbar) - Kurs dolar AS diperdagangkan lebih tinggi terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena para investor mempertimbangkan data ekonomi terbaru dari Amerika Serikat.
Para investor mencoba mencari petunjuk tentang kapan Federal Reserve AS akan memulai pengurangan neracanya dan apakah The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya lagi pada tahun ini.
Dalam pekan yang berakhir 29 Juli, angka pendahuluan untuk klaim awal pengangguran disesuaikan secara musiman mencapai 240.000, turun 5.000 dari tingkat direvisi minggu sebelumnya, menurut Departemen Tenaga Kerja AS pada Kamis (3/8).
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik kurang dari 0,01 persen menjadi 92,837 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1869 dolar AS dari 1,1868 dolar AS, dan pound Inggris turun menjadi 1,3131 dolar AS dari 1,3239 dolar AS.
Sementara itu, dolar Australia turun menjadi 0,7942 dolar AS dari 0,7976 dolar AS pada sesi sebelumnya.
Dolar AS juga dibeli 110,17 yen Jepang, lebih rendah dari 110,56 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS menguat menjadi 0,9700 franc Swiss dari 0,9695 franc Swiss, dan naik tipis menjadi 1,2578 dolar Kanada dari 1.2559 dolar Kanada. (*)
Berita Terkait
Rupiah pada Jumat pagi menguat jadi Rp16.077 per dolar AS
Jumat, 3 Mei 2024 9:41 Wib
Rupiah pada Kamis menguat jadi Rp16.225 per dolar AS
Kamis, 2 Mei 2024 9:29 Wib
AS sahkan RUU bantuan 95 miliar dolar bagi Ukraina, Israel, Taiwan
Rabu, 24 April 2024 20:42 Wib
Rupiah Selasa pagi turun 7 poin menjadi Rp16.244 per dolar AS
Selasa, 23 April 2024 9:47 Wib
Rupiah Senin pagi naik 45 poin menjadi Rp16.215 per dolar AS
Senin, 22 April 2024 9:13 Wib
Rupiah Jumat pagi turun 84 poin menjadi Rp16.263 per dolar AS
Jumat, 19 April 2024 9:26 Wib
BI Sumbar: Penguatan dolar juga beri dampak positif terhadap ekonomi
Kamis, 18 April 2024 15:57 Wib
Rupiah Kamis pagi menguat 43 poin menjadi Rp16.177 per dolar AS
Kamis, 18 April 2024 9:15 Wib