Pabrik Garam di Padang Diduga Mainkan Takaran

id Garam, Takaran, Padang

Pabrik Garam di Padang Diduga Mainkan Takaran

Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang Endrizal bersama tim SK4 memperlihatkan garam mili CV Tani Makmur Sejahtera Bersama yang tidak sesuai dengan takaran pada bungkus garam. Praktik tersebut telah dilakukan pabrik sejak Februari 2017. (ANTARA SUMBAR/Mario Sofia Nasution)

Padang, (Antara Sumbar) - Dinas Perdagangan Kota Padang, Sumatera Barat memeriksa sebuah pabrik garam yang diduga memainkan nilai takaran untuk dijual di seluruh wilayah di provinsi ini.

"Kami menemukan keganjilan pada nilai yang tertera pada bungkusan garam dengan berat garam setelah ditimbang, ternyata beratnya tidaklah sama" kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang, Endrizal di Padang, Jumat.

Ia menambahkan pemeriksaan ini dilakukan setelah adanya laporan dari masyarakat yang membeli garam dengan merek Tani Makmur.

Mendapat laporan tersebut pihaknya langsung mendatangi pabrik garam yang dikelola oleh CV Tani Makmur Sejahtera Bersama yang berada di Jalan Kuranji Nomor 10 Kecamatan Kuranji, Padang.

"Setelah dilakukan pemeriksaan pemilik pabrik mengakui hal tersebut, mereka mengatakan terpaksa melakukan itu untuk mengakali harga produksi garam yang terus meningkat," sebutnya.

Ia mencontohkan sebungkus garam yang bertuliskan seberat 720 gram ternyata setelah ditimbang ulang beratnya hanya sekitar 420 gram.

"Ada pengurangan takaran sekitar 60 persen dari ukuran yang tertulis di bungkus garam," kata dia.

Saat ini pihaknya telah mengumpulkan barang bukti dan mendalami persoalan ini dengan tujuan memberikan sanksi yang tepat untuk tindakan tersebut.

"Kami masih mengumpulkan keterangan dan informasi terkait pabrik ini, kami akan beri sanksi tegas," ujarnya.

Endrizal mengemukakan dari keterangan pemilik pabrik tindakan ini dilakukan sejak bulan Februari 2017. Setiap bulannya pabrik ini mampu menghasilkan sebanyak 2.200 ton garam.

"Kami meminta mereka agar segera mengganti plastik pembungkus garam sesuai dengan berat timbangan yang asli sehingga tidak menipu masyarakat," lanjutnya.

Sementara Direktur CV Tani Makmur Sejahtera Bersama Lukmanil Hakim mengakui tindakan tersebut dilakukan karena harga dasar garam naik.

Pihaknya membeli garam Madura sebanyak 7.500 ton setiap enam bulannya. Karena harga dasar garam naik, pihaknya mencoba memutar otak agar tidak menderita kerugian salah satunya dengan mengurangi berat garam yang dijual kepada distributor.

"Kita lakukan itu karena plastik pembungkus dengan berat yang tidak sesuai dengan berat asli sekarang masih banyak tersedia, namun pada bulan Juni nanti semua akan kami tukar," kata dia.

Ia menerangkan selain menukar plastik pembungkus garam sesuai dengan berat aslinya. Pihaknya berencana menaikkan harga garam.

"Kemungkinan harga garam akan kami naikkan sebesar 100 persen dari harga sekarang seperti garam seberat 240 gram biasa dijual Rp1.000 akan naik menjadi Rp2.000," tambahnya. (*)