Jakarta, (Antara Sumbar) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa pagi, bergerak menguat sebesar 22 poin menjadi Rp13.303, dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.325 per dolar AS.
"Nilai tukar rupiah menguat masih merespon sentimen dari kenaikan peringkat utang Indonesia oleh Standard & Poor's (S&P) ke level layak investasi," kata ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Selasa.
Kendati demikian, menurut Rangga Cipta, setelah eforia S&P, fokus pelaku pasar perlahan mulai beralih ke angka inflasi Mei 2017 yang diperkirakan naik. Situasi itu dirpyeksikan dapat menahan laju mata uang rupiah terapresiasi lebih tinggi.
Di sisi lain, lanjut dia, tensi politik di dalam negeri yang belum sepenuhnya mereda, juga dipercaya masih memberikan kekhawatiran di pasar keuangan domestik.
Dari eksternal, Rangga mengatakan bahwa sebagian pelaku pasar juga mulai beralih fokus ke notulensi pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang akan dirilis pada pekan ini.
"Notulensi itu akan menjadi petunjuk utama tentang peluang kenaikan suku bunga AS di pertemuan FOMC selanjutnya pada Juni 2017 mendatang," katanya.
Sementara itu,analis Bnaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa sepanjang belum adanya pemberitaan negatif maka potensi rupiah untuk bertahan di area positif masih akan bertahan.
Namun, menurut dia, pelaku pasar diharapkan tetap berhati-hati terhadap potensi pembalikan arah mata uang rupiah mengingat eforia dari S&P yang bisa saja berkurang dalam jangka pendek ini. (*)
Berita Terkait
BI Sumbar harap cinta Bangga Paham Rupiah masuk kurikulum di Mentawai
Selasa, 23 April 2024 16:02 Wib
Pemerintah daerah antisipasi penggunaan mata uang asing di Mentawai
Selasa, 23 April 2024 12:49 Wib
Bank Indonesia jangkau daerah 3T untuk edarkan uang baru
Selasa, 23 April 2024 10:53 Wib
Rupiah Selasa pagi turun 7 poin menjadi Rp16.244 per dolar AS
Selasa, 23 April 2024 9:47 Wib
Rupiah Senin pagi naik 45 poin menjadi Rp16.215 per dolar AS
Senin, 22 April 2024 9:13 Wib
Sepekan, harga BBM imbas Iran-Israel hingga langkah BI jaga rupiah
Minggu, 21 April 2024 8:36 Wib
Ekspedisi Rupiah Berdaulat bantu percepat pertumbuhan ekonomi Mentawai
Jumat, 19 April 2024 18:29 Wib
Bank Indonesia tegaskan Ekspedisi Rupiah Berdaulat untuk jaga NKRI
Jumat, 19 April 2024 14:07 Wib