Presiden Jokowi Buka "Babat Alas Nawung Kridha"

id Jokowi

Presiden Jokowi Buka "Babat Alas Nawung Kridha"

Presiden Joko Widodo. (ANTARA FOTO)

Kulon Progo, (Antara Sumbar) - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo melaksanakam prosesi "Babat Alas Nawung Kridha" atau membuka, membersihkan, merapikan, menata lahan, serta melakukan peletakan batu pertama pembangunan Bandara Internasional Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Danang S Baskoro, di Kulon Progo, Jumat, mengatakan momentum 53 tahun usia Angkasa Pura I pada 20 Februari 2017 nanti, AP I menggelar "Babat Alas Nawung Kridha" pembangunan bandara baru di Kulon Progo sebagai pengganti Bandara Adisutjipto yang sudah tak memungkinkan lagi untuk dikembangkan.

"Saat ini, Bandara Adisutjipto yang berkapasitas 1,2 juta orang per tahun harus melayani 7,2 juta penumpang per tahun. Nantinya Bandara Internasional Yogyakarta ini akan mampu menampung hingga 15 juta penumpang per tahun," kata Danang S Baskoro.

Ia mengatakan pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta di Kulonprogo ini, Angkasa Pura I menyiapkan investasi Rp9,3 triliun. Bandara ini ditargetkan selesai 2019.

Selain Bandara Internasional Yogyakarta, Angkasa Pura I juga tengah melakukan pengembangan dua bandara lainnya, yaitu Bandara Ahmad Yani Semarang yang ditargetkan beroperasi tahun 2018, dan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin yang direncanakan selesai tahun 2019.

Bandara Internasional Yogyakarta ini akan dikembangkan sejalan dengan misi Angkasa Pura I mewujudkan konsep airport city di Yogyakarta yang memadukan bandara dengan kawasan logistik, kawasan industri, serta kawasan wisata dalam satu kawasan ekonomi terpadu.

"Untuk mendukung konektivitas dengan kota-kota sekitarnya, selain dihubungkan dengan jalan nasional, bandara ini juga akan terintegrasi dengan jalur kereta api untuk mempermudah transportasi dari dan ke bandara," kata Danang lagi.

Danang mengatakan Bandara Adisutjipto yang saat ini beroperasi hanya memiliki luas terminal 15 ribu meter persegi, dengan kapasitas 1,2 juta penumpang per tahun. Landasan pacu (runway) Bandara Adisutjipto adalah 2.250 meter, dengan apron berkapasitas 8 pesawat.

Nantinya, lanjut Danang, Bandara Internasional Yogyakarta yang dibangun di atas lahan seluas 587 hektare ini pada tahap I (2020-2031) akan memiliki terminal seluas 130 ribu meter persegi berkapasitas hingga 15 juta penumpang per tahun, dengan runway sepanjang 3.250 meter, dan apron berkapasitas 35 pesawat.

"Pada pengembangan tahap II (2031-2041), terminal Bandara Internasional Yogyakarta akan dikembangkan menjadi 195 ribu meter persegi yang mampu menampung hingga 20 juta penumpang per tahun, runway 3.600 meter, dan apron yang bisa diparkiri hingga 45 pesawat," kata dia pula.

Pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta ini, lanjut Danang, permasalahan lack of capacity akan mampu teratasi, sehingga akan meningkatkan kualitas pelayanan kepada pengguna jasa bandara.

"Tidak hanya untuk memenuhi standar pelayanan bandara bertaraf internasional di Yogyakarta, kehadiran bandara baru ini diharapkan dapat memberikan multiplier effect. Keberadaan bandara ini akan memacu perkembangan perekonomian, aktivitas bisnis, serta semakin mendukung kegiatan pariwisata Yogyakarta dan Jawa Tengah bagian selatan," katanya lagi.

Acara yang dihadiri antara lain oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mochamad Basoeki Hadimoeljono, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, dan Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan HB X. (*)