BI : Bunga Kredit Baru Turun 67 Bps

id bank indonesia

BI : Bunga Kredit Baru Turun 67 Bps

Bank Indonesia. (FOTO ANTARA)

Jakarta, (Antara Sumbar) - Suku bunga kredit perbankan dari Januari hingga November 2016 baru turun 67 basis poin atau 0,67 persen, meskipun bunga acuan otoritas moneter telah turun secara agresif sebesar 150 basis poin, dan ditambah pelonggaran rasio Giro Wajib Minimum Primer (GWM-P).

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung di Jakarta, Kamis, mengklaim masih optimistis suku bunga kredit akan terus menurun hingga sisa tahun.

"Khususnya apabila rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) terus membaik maka ruang penurunan suku bunga kredit akan berlangsung terus," klaim Juda.

Transmisi pelonggaran kebijakan moneter BI, baik dari suku bunga acuan maupun GWM-P yang masing-masing turun 150 bps, lebih cepat menurunkan suku bunga deposito perbankan yang telah terpangkas 131 basis poin (1,3 persen) hingga November 2016.

Hal itu mengindikasikan perbankan masih melakukan konsolidasi untuk menurunkan bunga kredit perbankan, meskipun beban biaya dana bank sudah turun karena karena pelonggaran kebijakan moneter.

"Karena kami lihat di 2016 adalah bisa digambarkan tahun konsolidasi baik oleh korporasi, bank, atau fiskal," ujar dia.

Juda meyakini penurunan suku bunga perbankan akan berlanjut di 2017. Pasalnya, pemulihan ekonomi domestik akan mempengaruhi kinerja perbankan dan korporasi sebagai debitur. Dengan begitu beban operasional perbankan akan berkurang, dan menambah peluang untuk menurukan bunga kredit.

"Dengan neraca yang lebih sehat akan mendorong permintaan kredit di 2017," ujarnya.

Hingga Oktober 2016, menurut survei uang beredar dalam arti luas dari BI, suku bunga kredit perbankan secara rata-rata sebesar 12,21 persen. (*)