Sumsel Targetkan Restorasi 40.000 Hektare Gambut 2016

id restorasi, gambut, sumsel

Palembang, (Antara Sumbar) - Sumatera Selatan menargetkan merestorasi lahan gambut terbakar seluas 40.000 hektare pada 2016, kata Staf Khusus Gubernur Bidang Perubahan Iklim Najib Asmani.

"Restorasi ini akan dilakukan secara kemitraan bekerja sama dengan sejumlah negara donor. Pada akhir bulan ini akan mulai bekerja di lapangan," kata Najib di Palembang, Jumat.

Ia mengatakan dari 727 desa di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Ogan Komering Ilir (OKI), Banyuasin, dan Ogan Ilir terdapat 340 diantaranya pernah terbakar dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.

Sebanyak 55 desa di antaranya yang terletak di Muba dan OKI dijadikan model desa gambut yang akan diprioritaskan untuk program restorasi.

"Masyarakat juga akan diedukasi melalui program Desa Peduli Api karena program ini tidak bisa berdiri sendiri, perlu sinergi antara pemerintah, perusahaan, LSM, dan masyarakat," kata dia.

Gubernur Sumsel H Alex Noerdin menegaskan, para kepala daerah dan perusahaan pemilik lahan perkebunan harus turut andil dalam upaya pencegahan dini karhutla.

"Mulai Bupati dan jajaran SKPD pada musim kemarau ini harus turun langsung ke lapangan untuk memberikan arahan ke camat dan kades. Ini sangat penting, jangan sampai bencana asap terjadi lagi," kata Alex.

Ia pun meminta aparat kepolisian untuk menindak tegas para pelaku pembakar lahan dan anggota LSM untuk aktif dalam pemantauan.

"Lembaga Swadaya Masyarakat diminta memberikan penilaian yang tepat, jangan membuat gaduh. Yang dibutuhkan saat ini sinergi," kata dia.

Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin menerbitkan status siaga darurat bencana asap sejak Maret 2016 untuk daerah ini lebih dini dalam upaya pencegahan karhutla.

Kejadian karhutla di Sumsel sempat menarik perhatian dunia karena berujung pada bencana kabut asap yang meluas hingga negeri tetangga lantaran terbakarnya 736.563 hektare lahan. (*)