Dharmasraya Peringkat Dua Pengelolaan Pendidikan Terbaik Sumbar

id pengelolaanpendidikan

Pulau Punjung, Sumbar, 1/5 (Antara) - Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat memperoleh peringkat dua dalam pengelolaan pendidikan terbaik yang dianugerahkan Pemerintah Provinsi Sumbar pada 2016, karena banyak siswa SMA sederajat yang melanjutkan ke perguruan tinggi.

"Ini merupakan prestasi luar biasa bagi Dharmasraya yang selama ini selalu menempati urutan papan bawah dalam urusan prestasi pendidikan," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Sutadi di Pulau Punjung, Minggu.

Dia mengatakan, direncanakan Bupati Sutan Riska secara langsung akan menerima anugerah tersebut dari Gubernur Irwan Prayitno di Padang 2 Mei 2016.

Menurut dia, penghargaan yang diterima ini tidak lepas dari kerja keras pemerintah dalam mengantarkan sebanyak 704 siswa lanjutan tingkat atas (SLTA) masuk di berbagai perguruan tinggi pada 2015.

"Bahkan lebih dari dua pertiganya mereka diterima di perguruan tinggi negeri (PTN). Tahun depan kami optimistis untuk menjadi yang pertama," lanjutnya.

Sutadi menilai, penghargaan ini juga menunjukan bagaimana pola pengajaran dan pembelajaran yang berikan sekolah mulia mengarah kepada tujuan sebenarnya.

Ini tidak terlepas dari upaya pemerintah yang terus memberikan pelatihan terhadap seluruh guru daerah itu supaya saat mengajar dapat memberikan hal baru terhadap siswa, lanjutnya.

"Kami terus motivasi guru-guru agar selain menjadi seorang pengajar, guru juga harus mampu menjadi motivasi sekaligus provokator bagi siswanya, karakter inilah yang terus kami bangun," jelasnya.

Selain itu, katanya, meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan juga terus dilakukan dengan merenovasi serta menambah bangunan sekolah baru setiap tahun.

Dia menambahkan, pemerintah setempat juga terus menggagas konsep ideal terkait usulan Bupati Sutan Riska agar lulusan SMA harus aktif berbahasa Inggris atau asing lainnya.

"Tujuannya agar tamatan SMA dan sederajat lebih percaya diri dalam menembus rintangan masuk perguruan tinggi dalam dan luar negeri," lanjutnya.*