Padang Aro, (AntaraSumbar) - Manajer Perusahaan Listrik Nasional (PLN) Rayon Muaralabuh Solok Selatan, Deni Pamuji mengatakan pemadaman listrik di daerah itu akan berlangsung selama 15 hari.
"Saat ini panel kontrol tekanan oli milik PT Selo Kencana Energy (SKE) Taluak Aia Putiah rusak. Untuk memperbaikinya diperkirakan butuh waktu 15 hari," katanya di Padang Aro, Selasa.
Dia menjelaskan, saat dilakukan koordinasi dengan PT SKE mereka belum mengetahui penyebab kerusakan panel kontrol tersebut dan saat ini sedang dalam proses pengerjaan.
Pihak SKE, katanya, juga sedang mencari suku cadang untuk memperbaiki kerusakan tersebut, akibatnya saat ini terjadi krisis listrik.
"Sekarang ini suplai listrik untuk Solok Selatan murni berasal dari Solok karena pembangkit milik SKE sama sekali tidak beroperasi karena rusak," katanya.
Oleh sebab itu, katanya, terjadi pemadaman listrik secara bergilir di Rayon Muaralabuh mulai dari Pantai Cermin Kabupaten Solok hingga Sangir Batang Hari Solok Selatan.
"Durasi pemadaman listrik memang lebih lama daripada hidup karena memang suplai dari SKE yang tidak ada dan sekarang hanya berasal dari Solok," katanya.
Pihaknya, kata dia, bisa saja menghidupkan semua listrik ke rumah warga tetapi hasilnya tidak akan maksimal dan tidak bisa dipergunakan karena tegangannya kecil sekali.
"Jika kami hidupkan semua bisa juga tetapi tidak akan bisa dinikmati masyarakat, itukan percuma saja dan lebih baik dilakukan pemadaman secara bergilir," katanya.
Dia menyebutkan, pihaknya sudah memberikan selebaran kepada kantor instansi pemerintah serta masjid sejak Jumat (22/4).
"Hari ini rencananya kita bertemu dengan Bupati Solok Selatan untuk memberitahukan pemadaman ini agar pemerintah daerah bisa juga menyampaikan pada masyarakat," katanya.
Sedangkan masyarakat di Solok Selatan sudah mengeluhkan pemadaman listrik oleh PLN tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Warga Pasir Talang Sungai Pagu Yul mengatakan listrik PLN sudah seminggu terakhir selalu padam saat maghrib.
"Walaupun hidup tegangannya juga tidak maksimal dan hanya bisa untuk mengisi ulang baterai telepon genggam," katanya.
Warga Lubuak Gadang Timur, Kecamatan Sangir Reni mengatakan pemadaman listrik durasinya lebih lama dibanding saat listrik menyala.
Sementara itu warga lainnya Indra (37) mengatakan, listrik sekarang telah menjadi kebutuhan pokok masyarakat karena peralatan rumah tangga semuanya sudah tergantung pada listrik. (*)
Berita Terkait
Terima Audiensi dari Pimpinan PT Blue Bird Tbk, Hendri Septa Bahas Kerjasama Penggunaan Bus Listrik
Rabu, 24 April 2024 8:26 Wib
Kembali dukung PEVS, PLN perkuat kolaborasi kembangkan ekosistem kendaraan listrik
Rabu, 24 April 2024 8:01 Wib
Efisien dan ramah lingkungan, PT Sadewa-PLN teken MoMsiap gunakan listrik PLN 950 KVA
Selasa, 23 April 2024 9:23 Wib
Kiprah Srikandi PLN UID Sumbar, terjang ombak demi listrik pulau terluar
Senin, 22 April 2024 16:26 Wib
Kiprah srikandi PLN di lapangan, hadirkan listrik hingga ujung nusantara
Minggu, 21 April 2024 18:01 Wib
Akhiri masa siaga, PLN sukses layani kelistrikan nasional selama Idul Fitri 2024
Minggu, 21 April 2024 10:54 Wib
PLN Sumbar bantu percepat implementasi pelabuhan hijau Pelindo
Kamis, 18 April 2024 5:14 Wib
PLN Sumbar siapkan posko dan SPKLU untuk dukung kelancaran arus balik
Senin, 15 April 2024 17:04 Wib