Dinkes Sumbar Catat 814 Kasus HIV/AIDS di Sumbar
Padang, (ANTARA) - Dinas Kesehatan Sumatera Barat mencatat jumlah komulatif kasus HIV/AIDS di Sumatera Barat sejak pertama kali ditemukan tahun 1992 sampai bulan Juni 2012 sebanyak 814 kasus.
"Sampai Juni 2012 tercatat 814 kasus Humas Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immuno Deficiency Syndrome (Aids) di RS Rujukan (73 HIV dan 741 AIDS)," kata Kabid Pencegahan Penanggulangan dan Bencana Dinas Kesehatan Sumbar, Irene di Padang, Jumat.
Dia mengatakan, dari 19 kabupaten/kota di Sumbar kasus HIV/AIDS didominasi oleh kelompok umur 20-29 tahun dengan penularannya melalui pengguna NAPZA suntik/IDU.
Sedangkan distribusi kasus HIV dan AIDS tertinggi berdasarkan wilayah masih ditempati Kota Padang.
Upaya pencegahan dalam menekan meningkatnya angka dari kasus yang sudah ada, Dinkes Sumbar melaksanakan beberapa usaha seperti meningkatkan program komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) terhadap pencegahan infeksi HIV/AIDS.
"Hal ini disosialisasikan melalui media massa, organisasi masyarakat, dunia usaha, lembaga pendidikan, dan LSM yang bergerak di bidang kesehatan secara periodik," tuturnya.
Selain itu Dinkes Sumbar juga memberikan informasi kepada kelompok risiko tinggi bagaimana pola penyebaran virus AIDS (HIV) sehingga dapat diketahui langkah-langkah pencegahannya.
Dia menyebutkan, Dinkes Sumbar juga melakukan pengembangan guna menekan angka penularan kasus HIV/AIDS yang ada di Sumbar.Salah satu langkah upaya yang dilakukan saat ini adalah dengan mengembangkan konselor di 19 kabupaten/kota.
Sementara dalam memperingati Hari AIDS Sedunia (HAS) tahun 2012 ini mengambil tema Lindungi perempuan dan anak dari HIV & AIDS, Dinkes Sumbar melakukan berbagai kegiatan.
Kegiatan itu di antaranya sosialisasi HIV-AIDS pada Pelajar di 3 kabupaten/kota yakni Kabupaten Limapuluh Kota, Padangpariaman, Pesisir Selatan, Serosurvey HIV-AIDS di 3 kabupaten/kota dan perusahaan Bakrie Pasaman Plantation.
Selain itu juga digelar dialog interaktif HIV-AIDS di media TV dengan tema Lindungi Perempuan dan Anak dari HIV-AIDS serta melakukan pertemuan Kelompok Dukungan Sebaya bersama LSM, ODHA, dan pemerhati AIDS. (non)